Suara.com - Wisata medis makin menjadi tren gaya hidup pasca meningkatnya kesadaran publik terhadap kesehatan. Terlebih, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri agar bisa sekaligus jalan-jalan.
Data Kementerian Kesehatan, sebanyak 600 ribu hingga 1 juta masyarakat Indonesia lakukan perawatan medis di luar negeri dalam satu tahun.
Melihat tingginya animo tersebut, Prodia Widyahusada bekerja sama IHH Healthcare Malaysia untuk memudahkan masyarakat dalam mencari perawatan medis di Rumah Sakit Gleneagles, Pusat Medis Prince Court, dan Rumah Sakit Pantai di Malaysia.
President Direktur PT Prodia Widyahusada, Dewi Muliaty, menyampaikan melalui kerja sama tersebut diharapkan dapat memudahkan pasien asal Indonesia untuk mendapatkan rujukan dalam pelayanan pemeriksaan laboratorium lanjutan. Seperti pemeriksaan kesehatan, perkembangan penyakit pemantauan, diagnosis, dan layanan pemeriksaan lainnya.
Baca Juga: Rumah Sakit Ungkap Jenis Cairan yang Disuntikkan Perawat ke Bayi yang Meninggal di Makassar
"Kami yakin kerjasama ini dapat mempermudah pasien Indonesia yang melakukan pelayanan medis terintegrasi dengan IHH Healthcare Malaysia mendapatkan pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik yang lebih komprehensif,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/7/2022).
IHH Healthcare Malaysia sendiri termasuk salah satu penyedia layanan kesehatan swasta di negeri Jiran dengan jaringan 16 rumah sakit di kota-kota besar, seperti Kuala Lumpur, Penang, Melaka, dan Johor.
Menurut CEO IHH Healthcare Malaysia, Jean-François Naa, jejaring rumah sakit di sana telah memiliki tim medis, bedah, dan klinis yang profesional dan dilengkapi dengan teknologi medis terbaru.
"Itu memungkinkan kami untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Dalam upaya berkelanjutan kami untuk melayani pasien Indonesia dengan lebih baik, kami telah memperkenalkan Hotline Layanan Pelanggan Satu Pintu yang mendukung layanan dalam Bahasa Indonesia," katanya.
Walaupun kerja sama itu berupa memudahkan masyarakat Indonesia untuk jalani perawatan di Malaysia, tapi bukan tidak mungkin hal sebaliknya bisa terjadi. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono yang hadir dalam konferensi pers juga menyampaikan bahwa kerja sama itu juga membuka peluang bagi Indonesia.
"Mudah-mudahan kerjasama ini akan menjadi salah satu milestone awal bagi layanan kesehatan kita secara global. Kalau sekarang yang diperiksa adalah pasien dari Indonesia yang nanti akan berobat ke Malaysia, bukan tidak mungkin nanti pasien dari Malaysia yang berobat ke Indonesia dan diperiksa laboratoriumnya di Prodia," kata Dante.