Peneliti Inggris Kembangkan Vaksin yang Bisa untuk Semua Jenis Virus Corona, Termasuk Covid-19 dan Flu Biasa

Kamis, 28 Juli 2022 | 12:30 WIB
Peneliti Inggris Kembangkan Vaksin yang Bisa untuk Semua Jenis Virus Corona, Termasuk Covid-19 dan Flu Biasa
Ilustrasi Vaksin virus corona (getty image)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti di Francis Crick Institute di London, Inggris, membuat kemajuan yang menjanjikan dalam pengembangan vaksin virus corona universal, yang bisa mengatasi Covid-19 sekaligus flu biasa.

Mereka menemukan area spesifik dari protein lonjakan SARS-CoV-2, merupakan target terbaik untuk menyerang semua jenis virus corona, termasuk SARS-CoV-2 dan flu biasa.

"Mengembangkan vaksin yang melindungi dari sejumlah virus corona berbeda merupakan tantangan besar," kata peneliti, dikutip dari The Guardian.

Virus corona dikenal memiliki banyak perbedaan, sering bermutasi dan umumnya membangun antibodi yang tidak lengkap untuk melawan infeksi ulang.

Baca Juga: 6 Tanda Pemulihan Sektor Ketenagakerjaan di Tengah Krisis Pandemi Covid-19

Itulah sebabnya orang dapat berulang kali terkena flu biasa, dan mengapa ada risiko terinfeksi Covid-19 berkali-kali dari jenis SARS-CoV-2 yang berbeda.

Ilustrasi vaksin (pixabay.com)
Ilustrasi vaksin (pixabay.com)

Dalam studi baru ini, penleiti menyelidiki apakah antibodi yang menargetkan 'subunit S2' dari protein lonjakan SARS-CoV-2 juga dapat menetralkan virus coron lainnya.

Hingga peneliti menemukan bahwa vaksinasi SARS-CoV-2 S2 (nama vaksin) pada tikus dapat membangun antibodi yang mampu menetralkan sejumlah virus corona hewan dan manusia.

Virus corona yang dimaksud termasuk virus corona flu biasa HCoV-OC43, strain asli SARS-CoV-2, mutan D614G yang mendominasi gelombang pertama, Alpha, Beta, Delta, Omicron asli dan dua virus corona kelelawar.

“Area S2 dari protein lonjakan adalah target yang menjanjikan untuk vaksin semua virus corona karena area ini jauh lebih mirip pada seluruh virus corona dari pada aera S1," kata rekan penulis studi Kevin Ng.

Baca Juga: Usai Konser PSY Summer Swag 2022, Banyak Penonton Positif COVID-19

Kevin menambahkan bahwa area tersebut jarang dilibatkan dalam mutasi. Sehingga, vaksin yang menargetkan subunit S2 harus lebih kuat.

Peneliti mengatakan bahwa masih diperlukan penelitian lain untuk menguji antibodi S2 terhadap beberapa jenis virus corona.

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Science Translational Medicine.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI