Pria Berisiko Meninggal Dunia Lebih Dulu Daripada Wanita, Ini Kata Ilmuwan!

Rabu, 27 Juli 2022 | 19:43 WIB
Pria Berisiko Meninggal Dunia Lebih Dulu Daripada Wanita, Ini Kata Ilmuwan!
ilustrasi Pria dan Wanita (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menjelaskan penyebab pria berisiko meninggal lebih awal daripada wanita.

Hilangnya kromosom seks pria seiring bertambahnya usia ini menyebabkan otot jantung mereka terluka dan berisiko menyebabkan gagal jantung mematikan.

Hal inilah yang mungkin menyebabkan pria berisiko meninggal dunia lebih awal dibandingkan wanita. Karena, pria yang kehilangan kromosom Y meninggal pada usia yang lebih muda dan menderita kondisi yang berkaitan dengan usia, seperti penyakit kardiovaskular dan alzheimer.

Peneliti kesehatan Kenneth Walsh dari University of Virginia (UVA) memimpin studi baru, yang juga menunjukkan bahwa pria yang kehilangan kromosom Y bisa mencoba pengobatan dengan obat pirfenidone, yang terlah disetujui FDA untuk mengobati penyakit paru idiopatik fibrosis.

Baca Juga: Bisa Mengganggu Kenikmatan, Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Ini Sebelum Berhubungan Seks, Ya

Bila wanita memiliki dua kromosom X, pria memiliki kromosom X dan Y. Tapi seiring bertambahnya usia, banyak pria yang kehilangan kromosom Y di sebagian kecil sel seiring bertambahnya usia, terutama perokok.

Ilustrasi pria dan wanita (pexels)
Ilustrasi pria dan wanita (pexels)

Kehilangan kromosom Y terjadi terutama pada sel darah dan sel lain yang mengalami pergantian cepat.

Tapi, ilangnya kromosom Y tidak terjadi pada sel reproduksi pria, sifat tersebut tidak diturunkan secara genetik.

Studi ini menemukan bahwa pria yang kehilangan kromosom Y dapat merespon dengan cukup baik terhadap pirfenidone dan obat antifibrotik lainnya yang sedang dikembangkan.

"Kromosom Y hilang dalam sel-sel yang mengalami pembelahan sel dengan cepat, seperti sel-sel kekebalan dalam darah," kata Walsh dikutip dari News Week.

Baca Juga: Inovasi Masker Baru, Bahan Membran yang Bisa Mematikan Virus Covid-19 dalam 30 Detik

Perubahan genetik ini (kehilangan kromosom Y) mengubah fungsi sel-sel kekebalan, yang menyebabkan penyakit kronis dan memperpendek usia harapan hidup.

Penelitian baru Walsh mungkin yang pertama menunjukkan bahwa kehilangan kromosom secara langsung menyebabkan efek berbahaya pada kesehatan pria.

Dengan melakukan analisis data dari bank data Biobank Inggris, para peneliti menemukan bahwa hilangnya kromosom Y dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular dan gagal jantung pada pria.

Semakin banyak kromosom yang hilang, maka semakin meningkat pula risiko kematian pria. Bahkan, penelitian ini juga mempelajari faktor risiko lain yang berkontribusi pada penyakit kardiovaskular, seperti kebiasaan merokok, kolesterol tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI