Suara.com - Tubuh membutuhkan air untuk kelangsungan hidup. Setiap sel, otot, dan organ membutuhkannya untuk menjalankan fungsinya secara efisien.
Tergantung pada kebutuhan tubuh, tingkat asupan air setiap orang berbeda. Warna urine dapat membantu kita untuk mendeteksi apakah tubuh terhidrasi dengan baik atau tidak.
Meski kita harus menghidrasi tubuh, terlalu banyak minum air juga tidak baik dan dapat menyebabkan overhidrasi.
Dilansir News18, gejala overhidrasi termasuk mual, pusing, muntah, sakit kepala, kebingungan, disorientasi. Ini terjadi karena terlalu banyak minum air.
Overhidrasi juga dapat menyebabkan beberapa masalah ginjal, yang dapat mencegah organ membuang kelebihan air di dalam tubuh.
Penumpukan tingkat air dapat menyebabkan rendahnya kandungan natrium dalam darah, menempatkan seseorang pada risiko hiponatremia.
Penurunan kadar natrium dalam darah dapat menyebabkan gejala parah, seperti kelemahan otot atau kram, gelisah, kejang, dan bahkan tidak sadarkan diri.
Seseorang dapat mengalami overhidrasi ketika:
- Minum terlalu banyak air selama panas yang hebat atau setelah olahraga. Dalam kasus ini, minum sesuatu yang mengandung elektrolit akan membantu menjaga kadar natrium.
- Penyakit ginjal kronis, menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh.
- Penggunaan amfetamin seperti MDMA (ekstasi) dapat menyebabkan pengerahan tenaga, membuat orang yang menggunakannya sangat haus.
- Penggunaan obat antipsikotik
Jadi, jangan minum air dalam jumlah berlebihan. Jika banyak berkeringat akibat panas atau olahraga yang intens, seimbangkan asupan cairan dengan menambah jus lemon dengan garam dan gula, atau air kelapa.
Baca Juga: Tren di India: Minum Air Rebusan Kondom untuk Mabuk, Memang Bisa?