Suara.com - Mantan Kaisar Jepang, Akihito didiagnosis menderita gagal jantung. Tapi, Akihito sudah mendapatkan perawatan medis dan tidak perlu rawat inap di rumah sakit.
Mulanya, Akihito didiagnosis menderita gagal jantung setelah menjalani pemeriksaan jantung di Rumah Sakit Universitas Tokyo beberapa hari lalu.
Pemeriksaan jantung itu menemukan bahwa katup jantungnya tidak menutup dengan baik sehingga mencegah aliran balik darah.
Sebenarnya dilansir dari Kyodo News, mantan Kaisar Jepang itu sudah menjalani pengobatan jantung sejak akhir Juni 2022 dan kondisi kesehatannya sempat mengalami peningkatan.
Baca Juga: Ortu Perlu Tahu Ini: Waktu Tidur Terbaik dan Durasi Tidur Ideal untuk Bayi hingga Remaja
"Kondisi sekarang ini mungkin dipengaruhi oleh faktor penuaan, tetapi penyebab rincinya masih belum diketahui," kata Ryozo Nagai, supervisor medis dari agensi tersebut.
Sebelum ini, Akihito sudah pernah menjalani operasi bypass jantung pada 2012. Namun, Nagai membantahnya terkait diagnosis terbaru.
Mantan kaisar tidak menyadari mengalami gejala gagal jantung dan terus menerima perawatan, seperti minum obat dan membatasi asupan air. Ia juga sudah mengurangi mobilitasnya untuk jalan-jalan.
Bahkan, ia mengundurkan diri dari Tahta Krisan pada 30 April 2019 lalu. Akihito adalah raja Jepang pertama yang turun takhta dalam sekitar 200 tahun.
Setelah itu, anak pertamanya, Kaisar Naruhito berhasil naik takhta menggantikan posisi ayahnya pada hari berikutnya.
Baca Juga: Jadi Darurat Kesehatan Global, Benarkah Cacar Monyet Menular Lewat Seks di Kalangan Gay?
Mantan kaisar telah menunjukkan keinginannya untuk melepaskan takhta, karena khawatir dengan kondisi kesehatannya yang sudah lanjut usia. Apalagi, kondisi kesehatannya memang sudah menurun.