Suara.com - YouTuber Ria Ricis membagikan kabar dirinya yang tidak bisa melahirkan secara normal. Hal itu terjadi karena air ketubannya sedikit, sehingga dokter menyarankan agar ia melahirkan secara sesar.
"Air ketubannya habis. Jadi, si bayinya nyantel di perut aku. Katanya bayinya udah enggak nyaman, udah stres gitu di dalam perut," cerita Ria Ricis dalam video yang ia bagikan di YouTube Ria Ricis Official.
Lantaran sangat ingin melahirkan secara normal, Ria Ricis sampai lakukan pemeriksaan janin hingga ke tiga rumah sakit berbeda.
"Pengen bangetnya, tuh, normal. Tapi, kita udah (pergi) ke tiga rumah sakit, empat dokter menyarankan untuk tindakan aja," ujarnya.
Baca Juga: Habiskan Puluhan Juta, 5 Momen Ria Ricis dan Suami Belanja Perlengkapan Bayi
Air ketuban memang sangat penting untuk janin. Salah satu fungsinya adalah untuk membantu proses tumbuh kembang serta pematangan organ bayi selama dalam kandungan.
Tetapi, kadar air ketuban tidak selalu jadi ukuran untuk menentukan proses persalinan yang aman.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi - dr. Ivander Ramon Utama menjelaskan, ada berbagai pertimbangan medis yang menentukan apakah persalinan bisa dilakukan normal atau sesar, tidak hanya dari jumlah air ketuban.
"Ketuban sedikit atau banyak itu kan satu kondisi yang mungkin bisa mempengaruhi proses melahirkan. Tapi ketuban sedikit harus (melahirkan) sesar, nggak juga, karena berarti ada pertimbangan medis lain," jelas dokter Ivander kepada Suara.com, Selasa (26/7/2022).
Perlu diketahui lebih jelas penyebab air ketuban sedikit atau bahkan habis. Apabila, air ketuban sedikit akibat janin kurang nutrisi dan sudah mendekati waktu lahir, maka persalinan normal akan lebih membebani bayi.
Baca Juga: Bongkar Biaya Belanja Perlengkapan Bayi, Ria Ricis Dibandingkan dengan Nagita Slavina
"Karena bayi tidak memperoleh cukup nutrisi, otomatis kalau kita membebani bayi dengan kontraksi itu ada risiko bayi enggak kuat. Makanya jadi enggak bisa normal," ucap dokter kandungan di RSIA Bunda Jakarta itu.
Sedangkan air ketuban yang habis akibat selaputnya pecah, menurut dokter Ivander, masih bisa diupayakan untuk melakukan persalinan normal. Tetapi, dengan catatan, selaput air ketuban yang pecah tersebut belum mencapai beberapa hari.
"Kalau, misalnya, selaput air ketubannya sudah pecah 3 hari aja itu risiko infeksi. Jadi mungkin harus cepat-cepat dilahirkan. Nanti akan ada perkembangan dari dokter yang memutuskan apakah bisa normal atau sesar," paparnya.
Meski begitu, ia menekankan bahwa apa pun proses persalinan yang disarankan oleh dokter tujuan utamanya tetap untuk menyelamatkan janin.