Suara.com - YouTuber Ria Ricis mengumumkan bahwa dirinya tidak bisa melahirkan secara normal. Pernyataan itu ia sampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Ricis Official. Istri Teuku Ryan itu menambahkan, air ketuban miliknya sudah habis.
"Air ketubannya habis. Jadi, si bayinya nyantel di perut aku. Katanya bayinya udah gak nyaman, udah stres gitu di dalam perut," ucap Ria Ricis dalam video di kanal YouTube-nya, Senin (25/7/2022).
Meski demikian, Ria Ricis mengaku kalau ia sangat ingin melahirkan secara normal. Dirinya bahkan telah berkonsultasi dengan beberapa dokter.
Namun, dari hasil pemerikasaan dokter, mereka tetap menyarankan Ria Ricis untuk melahirkan dengan metode lain.
Baca Juga: Bongkar Biaya Belanja Perlengkapan Bayi, Ria Ricis Dibandingkan dengan Nagita Slavina
"Kata dokter, lahirannya ternyata harus tindakan. Dan itu tidak apa-apa," pungkasnya.
Beberapa warganet mengaku khawatir dengan kondisi Ria dan bayi yang ada di dalam perutnya. Namun, bagaimana sebenarnya dampak yang ditimbulkan jika air ketuban habis?
Melansir laman What To Expect, air ketuban yang habis atau rendah biasa dikenal dengan nama oligohidramnion. Diketahui, oligohidramnion sendiri merupakan kondisi kehamilan di mana cairan ketuban menipis saat masa kehamilan.
Gejala
Biasanya kondisi oligohidramnion memiliki berbagai gejala yang ditimbulkan pada ibu hamil, di antaranya:
- Rahim pada ibu hamil berukuran kecil.
- Berat badan yang rendah meskipun sedang hamil
- Detak jantung bayi yang menurun tiba-tiba
- Penurunan jumlah cairan ketuban
- Penurunan aktivitas janin
- Cairan bocor dari vagina
Penyebab
Penyebab kondisi ini biasanya karena tusukan pada kantung ketuban sehingga mengalami kebocoran. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal di antaranya:
Baca Juga: Ria Ricis Ingin Anaknya Pakai Barang Bermerek, Ini Alasannya
- Adanya masalah ginjal atau saluran kemih pada bayi. Hal ini karena cairan ketuban rendah menandakan bayi tidak buang air kecil secara normal.
- Pertumbuhan janin yang buruk.
- Terjadinya Solusio Plasenta, yaitu pemisahan plasenta yang memberi bayi nutrisi dan oksigen dari dinding rahim.
- Tekanan darah tinggi kronis atau diabetes pada ibu.
- Pengaruh obat-obatan tertentu.
- Cacat lahir.
- Ketuban pecah dini.
Apa Efeknya pada Bayi?
Bagi wanita yang mengalami cairan ketuban habis atau rendah saat kehamilan trimester ketiga, maka ini adalah hal yang normal.
Namun ini bisa menjadi risiko jika terjadi pembatasan pertumbuhan intrauterin dan penyempitan tali pusat selama kelahiran. Hal ini sendiri juga lebih memungkinkan ibu hamil menjalani operasi sesar saat melahirkan.
Namun, untuk air ketuban yang habis ketika usia kandungan memasuki trimester pertama dan kedua akan lebih berbahaya. Hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur, cacat, bahkan keguguran.