Apa itu Lemak Jenuh dan Bahaya yang Ditimbulkan

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 26 Juli 2022 | 09:44 WIB
Apa itu Lemak Jenuh dan Bahaya yang Ditimbulkan
Ilustrasi - makanan cepat saji yang memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lemak Jenuh adalah sejenis lemak jahat pada makanan. Lemak jenuh dianggap sebagai lemak yang tidak sehat dan jika dikonsumsi secara berlebihan akan dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit berbahaya. 

Dilansir dari Heart.org, lemak jenuh biasanya ditemukan dalam makanan hewani seperti daging sapi, unggas, babi, produk susu, telur, keju, minyak kelapa sawit, mentega, es krim, domba, dan masih banyak lainnya. Seseorang yang terlalu sering mengonsumsi lemak jenuh dapat menyebabkan penyakit jantung dan masalah kesehatan seperti bertambahnya berat badan.

Risiko Penyakit Jantung

Lemak jenuh dapat menyebabkan kolesterol yang menumpuk pada arteri (pembuluh darah). Hal ini akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah ke jantung. Semakin besar jumlah partikel LDL (low-density lipoprotein) akan semakin besar risiko penyakit jantung dan stoke.

Baca Juga: Mudah Didapat, 5 Makanan Ini Bisa Turunkan Kolesterol Usai Makan Daging

Menambah Berat Badan

Makanan yang kandungan lemaknya tinggi akan menambah kalori sehingga berat badan akan naik. Lemak mengandung 9 kalori per gram lemak dan lebih dari dua kali jumlah yang ditemukan dalam karbohidrat dan protein. Oleh karena itu sangat penting untuk tidak memakan makanan yang berlemak tinggi untuk menjaga berat badan tetap ideal.

Menjaga berat badan juga dapat mengurangi terkena penyakit seperti diabetes, penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.

Banyak Lemak yang Dapat Dimakan

Dilansir dari MedlinePlus, ada beberapa aturan mengonsumsi makanan berlemak setiap hari antara lain sebagai berikut.

Baca Juga: Turunkan Kadar Kolesterol Tinggi, Cobalah Konsumsi Sayuran Ini!

  • Membatasi lemak jenuh hingga kurang dari 10 persen dari kalori harian
  • Membatasi kurang dari 7 persen dari total kalori harian untuk mengurangi risiko penyakit jantung
  • Untuk diet 2.000 kalori, yaitu 140 hingga 200 kalori atau 16 hingga 22 gram (g) lemak jenuh sehari. Sebagai contoh, hanya 1 potong daging asap yang dimasak mengandung hampir 9 g lemak jenuh.
  • Jika memiliki penyakit jantung dan kolesterol tinggi, dokter menganjurkan untuk membatasi lemak jenuh

Itulah informasi mengenai lemak jenuh adalah sejenis lemak jahat yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan seperti penyakit jantung dan obesitas. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat agar kamu tetap menjaga kesehatan dengan mengurangi konsumsi lemak jenuh.

Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI