Ketahui Dampak Cyberbullying Terhadap Aspek Psikologis Korban

Risna Halidi Suara.Com
Selasa, 26 Juli 2022 | 09:38 WIB
Ketahui Dampak Cyberbullying Terhadap Aspek Psikologis Korban
ilustrasi cyberbullying (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cyberbullying atau perundungan di dunia maya telah menjadi ancaman bagi kesehatan mental baik anak maupun orang dewasa. Meski dilakukan di dunia digital, namun cyberbullying memiliki dampak di kehidupan nyata.

Psikolog dan Senior Trainer Sejiwa - Hellen Citra Dewi menerangkan bagaimana dampak cyberbullying pada korban. Ia mengatakan, dampaknya antara lain munculnya rasa malu, rasa takut, tidak percaya diri hingga depresi.

Selain itu, tindakan yang biasa terjadi di media sosial itu juga memilki dampak sosial seperti kecenderungan untuk menarik diri pada korban yang mengalami cyberbullying.

"Ada dampak akademis juga, yaitu hilang motivasi, dan performa akademis menurun, efek di masa depan. Tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital, mari berperan aktif untuk menjadi generasi Indonesia yang makin cakap digital," kata Hellen saat berbicara dalam webinar Makin Cakap Digital, dikutip siaran pers, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga: 5 Manfaat Journaling untuk Kesehatan Mental, Salurkan Luapan Emosi

Sementara itu, anggota relawan Edukasi Antihoax Indonesia atau Redaxi - Tri Sumarni menuturkan, cyberbullying memiliki dampak sangat berbahaya terhadap korban. Karena itu, ia berpesan dan meminta korban cyberbullying untuk tidak takut melaporkan tindakan merugikan tersebut.

"Jika terjadi pelanggaran dan cyberbullying, kumpulkan bukti pendukung. Berupa rekam jejak digital. Lalu, buatlah laporan kepada pihak berwajib. Untuk tindak kejahatan cyber, bisa membuat laporan di kantor polisi setingkat Polres," ujar Sri.

Ia menyadari adanya tantangan dalam budaya digital seperti minimnya pemahaman akan hak-hak digital, menipisnya kesopanan dan kesantunan, kebebasan berekspresi yang kebablasan, berkurangnya toleransi, serta hilangnya batasan privasi.

Karena itu, menurut Dewan Pembina RTIK Bali-  Gde Sastrawangsa, penting menerapkan nilai Pancasila dalam berinteraksi di ruang digital.

"Agar terhindar dari cyberbullying dan konten negatif. Harus berpikir kritis terhadap segala informasi di ruang digital," terangnya dalam agenda yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Anak SD di Tasikmalaya Meninggal Usai Dibully, Simak Dampak Bullying Bagi Kesehatan Mental

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI