Suara.com - Lucinta Luna melakukan serangkaian operasi plastik di Korea, yang salah satunya operasi jakun untuk mengubah atau menghilangkan suara laki-laki.
Lucinta Luna pun menceritakan rasa sakit operasi jakun ketika dokter memasukkan benda asing ke dalam tubuh.
"Pengorbanan Ratu tembolokku dimasukkan besi kamera untuk menyetting chip agar suara burungku semakin merdu dan syahdu," kata Lucinta Luna dalam Instagram Story.
Operasi suara juga dikenal sebagai operasi feminisasi suara dengan cara meningkatkan nada suara Anda, sehingga membuatnya terdengar lebih tinggi.
Baca Juga: Rutin Berhubungan Seks di Usia 50 Tahun Bermanfaat Untuk Mempertahankan Kerja Otak
Wanita transgender biasanya melakukan operasi perubahan suara ini sebagai bagian dari transisi pria ke wanita. Prosedur ini mengubah panjang, sesak, atau ukuran pita suara Anda.
Pita suara adalah pita jaringan lunak di laring. Pita suara ini berfungsi mengontrol nada suara mereka. Karena itu dilansir dari Cleveland Clinic, pita suara biasanya bergetar ketika Anda menghirup udara.
Sekitar 1 persen wanita transgender menjalani operasi feminisasi suara. Lalu, lebih dari 14 persen wanita memilih untuk menjalani terapi feminisasi suara non-bedah.
Setelah operasi feminisasi suara, kotak suara Anda akan membutuhkan beberapa minggu untuk pulih. Kebanyakan orang akan melanjutkan terapi feminisasi suara setelah operasi. Terapi ini membantu Anda beradaptasi dengan perubahan suara Anda.
Seperti operasi plastik lainnya, operasi perubahan suara ini juga bisa menimbulkan beberapa risiko, antara lain:
Baca Juga: 5 Manfaat Tidur Siang, Memulihkan Energi hingga Meningkatkan Memori
- Disfonia atau kesulitan berbicara, seperti suara pecah atau gemetar
- Edema atau penumpukan cairan di pita suara Anda
- Suara serak
- Peningkatan nada tidak cukup atau suara masih terlalu rendah
- Bekas luka di dalam kotak suara atau di luar tenggorokan
- Terlalu banyak peningkatan nada atau suara tinggi yang tidak wajar
- Disfungsi pita suara
- Lesi pita suara
- Kelumpuhan lipatan vokal