Bukan Darah Menstruasi, Ini 4 Penyebab Bercak Cokelat

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 25 Juli 2022 | 19:18 WIB
Bukan Darah Menstruasi, Ini 4 Penyebab Bercak Cokelat
Ilustrasi bercak cokelat di celana dalam. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap orang tahu bahwa keputihan selalu berwarna putih atau putih kekuningan. Tapi, bagaimana kalau kali ini yang keluar dari vagina adalah bercak cokelat padahal Anda tidak sedang menstruasi?

Menurut obgyn Oluwatosin Goje, MD, terkadang Anda memang melihat perubahan pada keputihan Anda, salah satunya berupa bercak cokelat.

Menurut dr. Goje, bercak cokelat bisa menjadi hal normal kalau ini merupakan penanda dari akhir siklus menstruasi Anda. Tapi, ini bisa juga sesuatu yang lain, termasuk tanda adanya masalah kesehatan.

“Ketika ada sisa sedikit dari darah menstruasi, seringkali tubuh akan tidak mengeluarkannya. Namun, kadang-kadang, sebagian keluar dari vagina Anda dan mengotori pakaian dalam Anda menjelang akhir periode menstruasi, atau bahkan satu atau dua hari setelah selesai," kata dr, Goje, mengutip dari Cleveland Clinic.

Baca Juga: Perut Membesar padahal Tidak Hamil, Ternyata Wanita Ini Punya Miom Seukuran Janin 9 Bulan

Tetapi ada juga penyebab lain dari bercak cokelat ini menurut dr. Goje. Apa saja?

1. Perubahan terkait menopause
Saat Anda menopause, penurunan estrogen dapat menyebabkan dinding vagina Anda menjadi tipis dan rapuh, suatu kondisi yang dikenal sebagai atrofi vagina. Pembuluh darah Anda menyusut, dan Anda mungkin mengalami pendarahan vagina.

2. Vaginosis bakterial
Infeksi ini biasanya dikaitkan dengan keputihan keabu-abuan, tetapi bagi sebagian orang, itu bisa terlihat kecoklatan, terutama setelah mengering di pakaian dalam Anda.

Keputihan dari bakterial vaginosis (BV) disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri di vagina Anda, dan biasanya lebih terlihat di sekitar menstruasi dan setelah berhubungan seks. Itu hampir selalu disertai dengan bau amis, penanda utama bahwa bakteri sudah rusak di sana.

3. Trikomoniasis
Darah dalam cairan vagina juga bisa disebabkan oleh trikomoniasis, infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit hidup di vagina dan/atau uretra Anda. Sama seperti goresan di kulit Anda bisa membuat Anda sedikit berdarah, begitu juga parasit ini bisa memperburuk bagian dalam Anda.

Baca Juga: 7 Fakta Menstruasi yang Jarang Dibahas, Perempuan Harus Tahu!

“Ada iritasi yang terjadi di sana, dan terkadang iritasi itu menyebabkan bercak darah,” jelas Dr. Goje.

“Saat cairan itu keluar, warnanya sudah kecoklatan,” katanya.

Trikomoniasis juga dapat menyebabkan keputihan berwarna putih, kuning atau kehijauan yang encer atau berbusa, dengan bau yang tidak sedap.

4. Bercak darah
Bahkan setetes darah dari leher rahim atau rahim Anda dapat bercampur dengan cairan vagina dan membuat cairan berwarna kecoklatan. Dan meskipun kedengarannya menakutkan, itu tidak selalu menjadi masalah serius.

“Serviks sangat rapuh, dan terkadang hanya berdarah sedikit,” kata Dr. Goje.

Bercak darah di antara periode menstruasi sering terjadi pada wanita muda yang baru saja mulai menstruasi. Tapi itu bisa terjadi pada siapa saja.

Dalam kasus lain, perdarahan abnormal dapat menandakan masalah kesehatan. Jadi, jika bercak darah mulai keluar secara teratur (dan terutama jika disertai rasa sakit), saatnya untuk berbicara dengan dokter Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI