Benarkah Kebanyakan Main Gadget Bisa Pengaruhi Mental Anak? Ini Jawaban Ahli

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 25 Juli 2022 | 18:13 WIB
Benarkah Kebanyakan Main Gadget Bisa Pengaruhi Mental Anak? Ini Jawaban Ahli
Ilustrasi anak kecanduan gadget. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kecanduan gadget merupakan masalah yang kerap dikhawatirkan orangtua saat ini. Dengan semakin mudahnya pengoperasian gadget, dikhawatirkan anak gampang kecanduan.

Namun apakah kecanduan gadget benar-benar bisa memengaruhi kondisi mental anak? Jawabannya, iya.

Dijelaskan pemerhati sekaligus psikolog anak, Seto Mulyadi, anak yang kecanduan gadget bisa tiba-tiba marah ketika sinyal susah, kuota habis, karena merasa seolah tidak terpenuhi kenikmatan dan kenyamannya. Bahkan, ada yang sampai dirawat di rumah sakit jiwa.

Anak menggunakan gadget dengan bermanfaat. (Shutterstock)
Anak menggunakan gadget. (Shutterstock)

"Jadi dari berbagai hal inilah sesuatu yang dinikmati dan sudah merasa nyaman dengan keadaan itu, tiba-tiba hilang secara mendadak, memang bisa menimbulkan anak-anak stres. Dia tidak bisa belajar sosial, tidak bisa melihat bagaimana pergaulan," jelas Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) yang akrab disapa Kak Seto ini.

Baca Juga: Kak Seto Bongkar Penyebab Anak Kecanduan Gadget, Orang Tua Harus Lakukan Ini untuk Mengatasinya!

Lebih lanjut, Kak Seto menjelaskan ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai oleh orangtua saat anak kecanduan gadget. Apabila anak sudah sulit untuk diatur, mengganggu pola makan, ibadah dan waktu belajar, hal tersebut perlu diwaspadai. Apalagi jika mood sang anak sulit untuk dikendalikan jika dijauhkan dari gadget.

"Kalau anak sudah mulai nggak teratur. Kalau makan, nggak makan. Kalau ibadah, tidak. Waktunya belajar juga tidak. Terus main gadget. Kadang mengurung diri di kamar. Atau uring-uringan. Marah-marah, nah itu sudah harus waspada. Ada sesuatu yang tidak beres pada jiwa anak," kata Kak Seto.

Jika anak sudah mengalami hal tersebut, Kak Seto menyarankan agar orangtua dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak. Dengan demikian, hubungan persahabatan antara orangtua dan anak pun dapat terjalin sehingga anak tak hanya terfokus pada gadgetnya saja.

"Jadi biasakan menggelar rapat keluarga. Atau ngobras, ngobrol bareng asik misalnya. Jangan sekedar memberikan perintah saja. Tapi mulai dengan sekarang ayah dan bunda mau dengar apa yang menurut kalian kami salah? Gitu," kata Kak Seto.

Dengan dialog, menurut Kak Seto, maka terjalin persahabatan. Akhirnya, anak lebih nyaman bahwa ayah sama bunda sekarang sudah berubah. Tidak seperti dulu.

Baca Juga: Kecanduan Gadget Bisa Menyebabkan Gangguan Mental pada Anak

"Karena itu juga tempat pelarian anak. Begitu ibunya marah, ayahnya cuek, ya sudah. Asyik banget dia dengan gadget," pungkasnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI