Studi Lancet: Gunakan Fitness Tracker Bisa Tingkatkan Frekuensi Aktivitas Fisik

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 25 Juli 2022 | 16:14 WIB
Studi Lancet: Gunakan Fitness Tracker Bisa Tingkatkan Frekuensi Aktivitas Fisik
Ilustrasi fitness tracker alias alat pelacak kebugaran. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan fitness tracker yang semakin populer akhir-akhir ini menurut pakar merupakan hal baik. Sebab, studi membuktikan fitness tracker terbukti meningkatkan frekuensi aktivitas fisik seseorang.

Dalam jurnal yang diterbitkan di Lancet Digital Health, diketahui bahwa menggunakan fitness tracker mampu meningkatkan aktivitas fisik seseorang dari 'rendah' menjadi 'sedang' bahkan 'tinggi'.

Studi dilakukan dengan menganalisa 39 penelitian lainnya tentang efektivitas fitness tracker. Partisipan berjumlah lebih dari 164.000 dari seluruh dunia, dari berbagai kalangan usia.

Ilustrasi latihan fisik untuk menurunkan berat badan yang dilengkapi dengan fitness tracker.
Ilustrasi latihan fisik untuk menurunkan berat badan yang dilengkapi dengan fitness tracker. (Shutterstock)

Studi menemukan bahwa penggunaan fitness tracker berpengaruh terhadap keinginan seseorang melakukan aktivitas fisik dan olahraga hingga 40 menit lebih tinggi dari sebelumnya. Manfaat ini setara dengan jalan kaki 1.800 langkah hingga penurunan berat badan 1 kilogram.

Baca Juga: Studi: Teman Bisa Pengaruhi Suasana Hati

"Penggunaan fitness tracker bermanfaat bagi seluruh kelompok usia. Alat ini membantu mengajak orang untuk rutin berolahraga dan menurunkan berat badan," terang Ty Ferguson, peneliti dari University of South Australia, dikutip dari Medical Daily.

Meski begitu, Carol Maher juga peneliti dari UniSA mengingatkan bahwa penggunaan fitness tracker tidak akan menurunkan berat badan Anda secara drastis. Perubahan yang terjadi lebih kepada gaya hidup.

"Rata-rata manusia bertambah berat badannya 0,5 kg setiap tahun. Sehingga penurunan berat badan 1 kg setelah 5 bulan tidak terlalu signifikan, apalagi jika sebelumnya Anda kelebihan berat badan atau obesitas," tuturnya.

Ferguson menambahkan bahwa manfaat penggunaan fitness tracker juga dirasakan secara mental. Dengan meningkatnya aktivitas fisik, risiko mengalami depresi dan kecemasan pun berkurang.

Penelitian ini menyebut penggunaan fitness tracker sangat disarankan bagi Anda yang ingin lebih aktif dan menurunkan berat badan. Apalagi, fitness tracker kini sudah banyak dijual dengan harga murah.

Baca Juga: Ini Alasan Mahasiswa Indonesia Memilih Inggris Sebagai Tempat Studi

"Ini adalah intervensi biaya rendah untuk mengatasi aktivitas fisik yang sangat kurang, apalagi dengan gaya hidup modern yang membuat orang jarang bergerak," tuturnya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Bela Timnas Belanda
Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Bela Timnas Belanda
Nonton Film Bokep Bisa Bikin Depresi? Begini Fakta Sederet Studi - Suara.com
Nonton Film Bokep Bisa Bikin Depresi? Begini Fakta Sederet Studi - Suara.com
Cerita Atikoh Lanjut Studi S2 di Jepang Didukung Ganjar Pranowo: Ayah Bisa Kok Jadi Single Parent
Cerita Atikoh Lanjut Studi S2 di Jepang Didukung Ganjar Pranowo: Ayah Bisa Kok Jadi Single Parent
Hacker Anonymous Siap Bongkar Korupsi Jokowi, Netizen: Gibran dan Kaesang Bantu Bapak!
Hacker Anonymous Siap Bongkar Korupsi Jokowi, Netizen: Gibran dan Kaesang Bantu Bapak!
End Game, Uang Donasi Agus Salim Rp1,3 Miliar Disalurkan ke Korban Bencana Alam
End Game, Uang Donasi Agus Salim Rp1,3 Miliar Disalurkan ke Korban Bencana Alam
Ragnar Oratmangoen Dicoret STY, Penggantinya Bukan Penyerang Sembarangan
Ragnar Oratmangoen Dicoret STY, Penggantinya Bukan Penyerang Sembarangan

TERKINI