Suara.com - Sebuah virus mematikan yang membunuh 30 persen dari mereka yang terinfeksi baru-baru ini jadi sorotan media asing. Virus ini membuat orang yang teringeksi mengeluarkan darah dari mata.
Saat ini virus tersebut telah terdeteksi di Spanyol setelah seorang pria dirawat di rumah sakit minggu lalu. Dilansir dari The Sun, pria di kota Leon, di Barat Laut Spanyol, didiagnosis menderita Crimean-Congo hemorrhagic fever (CCHF) setelah digigit kutu.
Pasien yang tidak disebutkan namanya dirawat di rumah sakit minggu lalu di Leon sebelum diterbangkan ke rumah sakit lain oleh Kementerian Pertahanan pada hari Kamis.
Pihak berwenang Spanyol mengatakan bahwa dia "tetap dalam kondisi stabil, terlepas dari keparahan klinis yang tersirat dari patologi ini."
Baca Juga: Ngeri! Amerika Serikat Temukan Kasus Pertama Cacar Monyet Pada Anak-anak
Menurut WHO, tingkat kematian untuk CCHF adalah 30 persen. Gejalanya meliputi demam, nyeri, pusing, perubahan suasana hati, kebingungan dan pendarahan, terutama pada mata dan kulit.
Tanda infeksi sering muncul secara tiba-tiba dan banyak dari mereka yang meninggal karena virus melakukannya dalam waktu dua minggu setelah diagnosis.
Ini pertama kali ditemukan di Krimea pada tahun 1944 dan endemik di Afrika, Asia, Timur Tengah dan Balkan. Kasus jarang terjadi di Eropa Utara dengan hanya 3 kasus di Spanyol sejak 2011.
Pada bulan Maret, seorang wanita Inggris didiagnosis dengan CCHF, kasus keempat di Inggris sejak 2012. Dia dirawat di Royal Free di London.
Pada saat itu, Dr Susan Hopkins, kepala penasihat medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris. mengatakan bahwa virus itu "tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang dan risiko keseluruhan terhadap publik sangat rendah."
Baca Juga: Kepala Desa Beberkan Fakta Lain Soal Mitos Mahluk Halus yang Suka Jahil di Mata Air Cibatu Ciamis
Virus ini biasanya dibawa oleh kutu dan ternak dan ditularkan ke manusia melalui gigitan.
Ini dapat ditularkan antara orang-orang melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi.