Sebagian besar kasus berada di provinsi barat laut Gansu dan wilayah selatan Guangxi.
China lakukan strategi vaksinasi sebagai salah satu upaya untuk menekan infeksi. Namun, kekhawatiran publik tentang keamanan vaksin yang digunakan masih menghambat upaya program vaksinasi terutama pada warga lansia.
Wakil kepala Komisi Kesehatan Nasional Zeng Yixin meyakinkan warganya bahwa vaksin aman. Bahkan para pemimpin negara bagian dan partai China seluruhnya telah divaksinasi Covid-19.
Di China, pemimpin negara bagian dan partai merupakan kategori khusus pejabat tinggi di tingkat nasional dan wakil nasional, termasuk presiden Xi Jinping dan perdana menteri Li Keqiang.
Para ahli dan pejabat telah memperingatkan bahwa tingkat vaksinasi yang lebih rendah pada lansia berisiko memberatkan sumber daya kesehatan jika virus menyebar secara luas. Kondisi itu akan membuat China kurang siap untuk keluar dari kebijakan ketat dalam mencapai nol Covid.
China telah mencapai tingkat vaksinasi 89,7 persen vaksin primer dan memberikan sekitar 56 persen vaksin booster terhadap 1,41 miliar penduduknya.
Tetapi, baru 61 persen dari mereka yang berusia di atas 80 tahun telah menyelesaikan vaksinasi dua dosisi pertama.
Saat ini, Cina hanya menggunakan produk vaksin Covid-19 yang dibuat negaranya sendiri, Sinovac dan Sinopharm. Negara tersebut belum menyetujui produk vaksin buatan luar negeri.
'Paksaan' yang lebih agresif agar masyarakat segera vaksin, seperti membatasi akses mereka yang tidak divaksinasi ke tempat-tempat umum, telah memicu reaksi di internet sehingga dengan cepat dibatalkan.
Baca Juga: Perajin Batik Tubo Merugi Akibat Pandemi Covid-19, Sejumlah Gerai Tutup
Kekhawatiran utama di antara yang tidak divaksinasi adalah keamanannya dapat menyebabkan penyakit parah pasca-vaksinasi.