Paham Penggunaan Teknologi Jadi Kunci Agar Anak Tidak Terjebak Sisi Buruk Internet

Minggu, 24 Juli 2022 | 15:10 WIB
Paham Penggunaan Teknologi Jadi Kunci Agar Anak Tidak Terjebak Sisi Buruk Internet
Ilustrasi anak sakit kecanduan gadget(Suara.com/Ema)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan teknologi menyebabkan internet makin mudah diakses oleh siapa saja, termasuk anak-anak.

Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Tri Budiarta mengatakan, anak sebenarnya memiliki hak untuk mengakses informasi melalui internet.

Tetapi harus disadari pula bahwa penggunaan internet ada dampak baik bagi anak juga mengandung bahaya bila ada penyalahgunaan.

"Akses anak terhadap fasilitas teknologi digital seperti internet, medsos, harus dijamin demi mendapatkan informasi dan pengetahuan di mana pun anak itu berada," kata Tri.

Baca Juga: Akses Internet Cepat Kelas Dunia Siap Hadir di Kawasan Timur Indonesia

Berbicara dalam perayaan puncak Hari Anak Nasional bersama ECPAT Indonesia, Minggu (24/7), ia menyadari bahwa kemajuan teknologi saat ini layaknya pisau bermata dua yang memiliki banyak risiko.

Populasi anak berusia di bawah 18 tahun di Indonesia saat ini diperkirakan ada sebanyak 30 persen. Anak-anak tersebut lahir pada saat era digital tengah berkembang pesat.

Oleh sebab itu, kata Tri, anak perlu dibimbing dalam penggunaan teknologi agar sesuai fungsi dan perkembangannya.

"Jika ingin bertahan dari sumber daya unggul, maka menguasai teknologi itu jadi kunci. Tapi juga harus paham agar tidak terjebak pada sisi buruk, harus jadi pengguna yang cerdas, pintar, dan bijaksana."

Harus mampu menyaring sumber-sumber informasi itu agar dapat berita yang bisa dipertanggungjawabkan. Karena itu harus bertanya kepada guru, bertanya kepada orang tua apabila melihat ada akun yang memang mencurigakan," imbuhnya.

Baca Juga: Lagi Patah Hati? Simak 4 Usaha untuk Melupakan Mantan

Walaupun memiliki hak kebenasan untuk berekspresi melalui internet, anak juga diingatkan agar tetap menjaga sopan santun terutama dalam menggunakan media sosial.

"Apa yang dibuat, dilakukan, disebarkan di medsos dampaknya akan terasa sampai dunia nyata. Karena itu, tidak boleh menyatakan kata yang tidak patut apalagi melakukan perundungan siber," pesannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI