3. Belum Ada Rekomendasi Vaksinasi Booster Kedua
Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro mengelak telah dimintai pendapat secara resmi perihal vaksin booster kedua oleh Kementerian Kesehatan.
ITAGI menurut Sri juga belum memberi rekomendasi terkait vaksinasi dosis keempat tersebut. Alasannya karena cakupan vaksin primer dan booster yang belum mencapai target.
Anjuran yang sama diberikan Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban. Ia berharap pemerintah memprioritaskan vaksinasi booster pertama lantaran belum tercukupi.
4. Vaksin Booster Kedua Berisiko
Sri menambahkan jika pemberian dosis keempat untuk masyarakat yang berisiko tinggi adalah mengikuti anjuran WHO. Namun, penerapannya bergantung kepada masing-masing negara. Seperti halnya di Thailand, dimana tren wisata yang unggul sehingga para pegawainya itu didahulukan untuk booster kedua.
Itulah empat fakta seputar vaksin booster yang masih belum bisa dikaji untuk masyarakat Indonesia.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Baca Juga: Aktivis Anak di Bali Menilai Kejahatan Seksual Meningkat di Masa Pandemi