Suara.com - Area SCBD di Jakarta Selatan tengah jadi tempat hits bagi para remaja untuk nongkrong. Bukan hanya anak-anak Jakarta, remaja yang datang ke wilayah tersebut justru kebanyakan dari kota penyangga. Sehingga muncul pelesetan kepanjangan dari SCBD menjadi Sudirman, Citayem, Bogor, dan Depok.
Viralnya aktivitas nongkrong di wilayah Sudirman tersebut tak lepas dari konten yang menunjukan aksi Bonge, Kurma, Jeje, dan Roy yang sering berseliweran di media sosial. Konten tentang keempatnya kerap kali viral karena cerita hubungan asmara mereka yang menggelitik.
Nampak dari luar mungkin terlihat remaja-remaja itu sekadar bermain, tetapi aktivitas nongkrong tersebut ternyata bisa saja bermanfaat untuk psikologis anak-anak itu, lho.
Psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener, M.Psi., menjelaskan bahwa usia remaja memang menjadi fase bagi anak sedang dalam masa pencarian jati diri. Faktor lingkungan pertemanan bisa jadi sangat mempengaruhi mereka dalam menentukan siapa dirinya.
Baca Juga: Jajal Catwalk di Sudirman, Deretan Pejabat Ini Ikut Meramaikan Citayam Fashion Week
"Psikolog Erik Erikson menyebutkan bahwa remaja adalah masa identity vs confusion yang mana juga mengembangkan value kesetiaan. Remaja setia pada pertemanannya dan bagaimana kelompok dalam pertemanannya menggiring suatu tren yang dianggap bagi dirinya sesuatu yang “cool” alias keren dan menjadi bagian dari society," jelas Samanta kepada suara.com, Jumat (22/7/2022)
"Dengan berkumpul di SCBD, membuat konten-konten viral dan akhirnya menjadi viral, mereka merasa jadi ada di panggung keberhasilan atas kreativitas mereka," imbuhnya.
Perasaan berhasil tersebut bisa membuat para remaja itu mengalami peningkatan rasa percaya diri. Sehingga, dampak baiknya pula lebih menghargai diri sendiri atas usaha yang dilakukannya.
"Ternyata hal ini memunculkan motivasi dalam dirinya untuk semakin maju mengembangkan potensi diri melalui berbagai kegiatan kreativitas yang diciptakan," ujar Samanta.
Saat hasil kreativitas mereka menjadi viral dan mendapatkan popularitas, secara normal remaja memang akan menyadari nilai ekonomi yang didapat atas dirinya. Faktor tersebut, kata Samanta, bisa membuat anak-anak itu semakin yakin dengan kemampuan diri untuk berprestasi dalam pembuatan konten-konten viral juga peragaan busana.
Baca Juga: Bonge Unboxing iPhone Terbaru, Warganet: Nasib Orang Nggak Ada yang Tahu