Suara.com - Amerika Serikat melaporkan satu kasus polio pada Kamis (21/7/2022). Ini adalah kasus pertama dalam satu dekade.
Departemen kesehatan negara bagian New York melaporkan kasus ini terjadi pada seseorang yang tinggal di Rockland County.
"Kasus terbaru adalah jenis indikasi rantai penularan dari individu yang menerima vaksin polio oral (OPV)," kata para pejabat, dikutip dari Science Alert.
Ia melanjutkan, "Ini menunjukkan bahwa virus itu mungkin berasal dari lokasi di luar AS, di mana OPV diberikan, karena strain yang reversibel tidak dapat muncul dari vaksin yang tidak aktif."
Artinya, kasus ini merupakan 'virus polio yang diturunkan dari vaksin' (vaccine-derived poliovirus atau VDPV), strain dari virus polio yang dilemahkan, yang awalnya dimasukkan ke dalam OPV.
Virus telah berubah dari waktu ke waktu dan berperilaku lebih seperti virus liar atau alami, menurut laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
OPV bereplikasi di usus dan dapat ditularkan ke orang lain melalui air yang terkontaminasi tinja. Artinya tidak akan menginfeksi anak yang telah divaksinasi.
Namun, kasus dapat menulari tetangga di tempat dengan tingkat kebersihan dan imunisasinya rendah.
Meskipun lebih lemah dari virus polio liar, yang sekarang hanya ada di Afghanistan dan Pakistan, varian ini dapat menyebabkan penyakit serius dan kelumpuhan pada orang yang tidak divaksinasi.
Baca Juga: Kulon Progo Dapat 1.300 Dosis Vaksin PMK, 300 untuk Vaksin Kedua dan 1.000 untuk Ternak Baru
Amerika sendiri terakhir mencatat kasus polio pada 2013 dan vaksin oral telah dihentikan di negara tersebut sejak tahun 2000.
Pejabat kesehatan pun memperingatkan penyedia layanan kesehatan untuk mewaspadai lebih banyak kasus dan mendesak orang-orang di daerah yang tidak divaksinasi untuk mendapat suntikan.