Ngeri, Pasien Cacar Monyet Cerita Takut Mati karena Tak Bisa Telan Ludahnya Sendiri

Jum'at, 22 Juli 2022 | 13:30 WIB
Ngeri, Pasien Cacar Monyet Cerita Takut Mati karena Tak Bisa Telan Ludahnya Sendiri
 Ilustrasi Penderita Cacar Monyet - Cara Mencegah Cacar Monyet (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengalaman mengerikan dibagikan pasien lelaki dengan cacar monyet atau monkeypox, yang takut mati karena tidak bisa bisa menelan ludahnya sendiri.

Lelaki berusia 35 tahun pekerja amal di Inggris bernama Harun Tulunay itu, sudah dirawat di rumah sakit karena cacar monyet selama hampir dua minggu.

Menurut keterangan lelaki tersebut menghabiskan 11 hari di rumah sakit, dan dokter mengatakan bahwa ia mengalami salah satu kondisi atau gejala cacar monyet yang paling parah.

Tulunay pada awalnya merasa tidak enak badan pada 13 Juni, dengan keluhan demam ringan seperti Covid-19, tapi hasilnya negatif. Tapi 24 jam berikutnya tubuhnya mulai merasakan sakit yang luar biasa di seluruh tubuhnya.

Baca Juga: AS Alami Lonjakan Infeksi Cacar Monyet, Jumlahnya Kini Lebih dari 1.800 Kasus

"Seperti merasakan daging Anda dirobek dari tulang," ungkap Tulunay, mengutip Insider, Jumat (22/7/2022).

Telapak tangan pasien kasus cacar monyet dari Lodja, sebuah kota di dalam Zona Kesehatan Katako-Kombe, terlihat selama penyelidikan kesehatan di Republik Demokratik Kongo pada 1997. [ANTARA/Brian W.J. Mahy/CDC/HO via Reuters/rwa/djo]
Telapak tangan pasien kasus cacar monyet dari Lodja, sebuah kota di dalam Zona Kesehatan Katako-Kombe, terlihat selama penyelidikan kesehatan di Republik Demokratik Kongo pada 1997. [ANTARA/Brian W.J. Mahy/CDC/HO via Reuters/rwa/djo]

Setelah lima hari, ia kemudian demam lebih dari 103 derajat fahrenheit, alami pembengkakan kelenjar dan sakit tenggorokan.

Bahkan meski London sedang dilanda gelombang panas, ia harus tidur menggunakan empat lapis selimut, ditambah ruam di tubuhnya bermunculan akibat demam.

Empat hari berikutnya, Tulunay menjalani tes cacar monyet di rumah sakit dan hasilnya cukup lama bisa keluar. Selama menunggu ia menjalani pengobatan anti radang dengan antibiotik untuk radang amandel.

Tapi bukannya membaik, tenggorokannya jadi sangat sakit dan membengkak. Bahkan ia tidak bisa makan, minum atau menelan ludahnya sendiri.

Baca Juga: Kasus Pertama Cacar Monyet di India, 11 Penumpang Pesawat dengan Pasien Dipantau

Dokter Spesialis Penyakit Menular, Dr. Jason Zucker yang tidak terkait dengan kasus Tulunay, mengatakan bahwa cacar monyet bagi sebagian orang bisa bergejala berat, dan bisa berdampak jauh lebih buruk.

Seperti diketahui, Tulunay adalah satu dari 2.137 kasus cacar monyet yang ditemukan di Inggris, sejak wabah yang sudah terdeteksi di 50 negara.

Tulunay yang seorang gay menduga, ia terinfeksi penyakit ini setelah mencium seseorang. Kasus cacar monyet sendiri sebagian besar terjadi di antara para gay, biseksual, dan lelaki yang berhubungan seks sesama lelaki.

Seseorang bisa tertular cacar monyet dengan kontak dekat atau hanya dengan menyentuh barang yang terkontaminasi virus seperti pakaian dan tempat tidur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI