Kasus Polio Kembali Ditemukan di AS Setelah 9 Tahun

Jum'at, 22 Juli 2022 | 10:08 WIB
Kasus Polio Kembali Ditemukan di AS Setelah 9 Tahun
Ilutrasi vaksin polio (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat kembali melaporkan kasus polio untuk pertama kalinya sejak sembilan tahun lalu. Infeksi tersebut ditemukan di New York, kata pejabat Rockland County pada Kamis (21/7) waktu setempat.

Kasus polio terakhir yang tercatat di Amerika Serikat terjadi pada 2013, dialami oleh anak berusia 7 bulan yang baru saja pindah dari India.

Kasus baru kali ini, infeksi polio dilaporkan terjadi pada seorang dewasa muda yang tidak bepergian ke luar negeri dalam beberapa waktu terakhir. Ia sempat dirawat di rumah sakit, namun sekarang sudah pulang.

Para pejabat kesehatan setempat mengatakan bahwa pasien tersebut sempat mengalami kelumpuhan, tidak disampaikan apakah masih mengalami efek samping itu.

Baca Juga: Virus Polio Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan Serius, Kenali Gejala dan Penularannya!

"Orang itu belum divaksinasi polio. Juga tidak lagi dapat menularkan virus," kata pejabat setempat, dikutip dari USA Today.

Meski begitu, penyelidikan terkait sumber infeksi masih dilakukan untuk menghindari penularan lebih luas.

Menurut Departemen Kesehatan negara bagian, pengurutan pada kasus tersebut menunjukkan kalau virus polio yang menginfeksi orang tersebut berupa Sabin tipe 2 revertan. Itu menunjuk pada rantai penularan dari individu yang menerima vaksin polio oral yang lebih tua dan belum digunakan di AS selama lebih dari dua dekade.

Diperkirakan kasus baru tersebut berasal dari seseorang yang mendapatkan vaksin oral itu di luar AS, sehingga menyebarkan jenis virus yang diturunkan dari vaksin, kata para pejabat. Senator Negara Bagian Elijah Reichlin-Melnick mengatakan, kasus itu bisa jadi datang dari luar AS.

Pada kasus terakhir tahun 2013, anak yang terinfeksi juga memiliki jenis polio sama pada kandungan vaksin hidup yang digunakan di negara lain.

Baca Juga: Imunisasi Terhambat, Wabah Campak di Afrika Naik 400 Persen Hanya Dalam Tiga Bulan

Diketahui ada dua jenis vaksin polio. AS hanya menggunakan vaksin polio dengan virus tidak aktif sejak tahun 2000, sehingga dipastikan tidak ada risiko terkena polio dari suntikan.

Tetapi beberapa negara lain, di mana polio menjadi ancaman, masih menggunakan vaksin virus hidup yang dilemahkan dan diberikan kepada anak-anak sebagai obat tetes di mulut. Dalam kasus yang jarang terjadi, virus yang dilemahkan dapat bermutasi menjadi bentuk yang mampu memicu wabah baru. Polio biasanya ditularkan melalui mulut dari tangan yang terkontaminasi dengan kotoran atau droplet orang yang terinfeksi.

Anak-anak di AS masih rutin divaksinasi polio. Pejabat federal merekomendasikan untuk pemberian empat dosis, yaitu saat usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan, dan saat usia 4-6 tahun. Menurut data vaksinasi terbaru Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di AS (CDC), sekitar 93 persen anak berusia 2 tahun telah menerima setidaknya tiga dosis vaksin polio.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI