6 Fakta Varian Virus Corona, dari Omicron hingga Centaurus

Farah Nabilla
6 Fakta Varian Virus Corona, dari Omicron hingga Centaurus
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Seolah tak kunjung selesai, mutasi virus corona muncul kembali dengan varian-varian baru. Lantas varian apa yang saat ini sedang menggemparkan dunia?

Suara.com - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak awal 2020 saat ini mulai mereda. Banyak negara yang telah mengeluarkan peraturan untuk tidak wajib menggunakan masker di ruangan terbuka maupun ruangan tertutup. Vaksin 1,2, hingga vaksin booster juga sudah didistribusikan kepada masyarakat dunia demi memerangi virus ini.

Namun, bahaya lain kini mengancam dunia kembali. Virus corona yang saat ini sudah memiliki berbagai varian kali ini menambah daftar panjang mutasi virus yang terjadi, hingga WHO mengeluarkan peringatan kembali setelah varian baru corona ini ditemukan.

Dari banyaknya varian virus yang ada, beberapa dari virus tersebut memiliki gejala yang berat hingga gejala yang ringan. WHO sendiri sudah menghimbau warga dunia untuk tetap waspada, walau varian yang saat ini ditemukan masih tergolong virus dengan gejala ringan. 

1. Penyebab varian semakin banyak

Baca Juga: Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19

Adanya mutasi gen pada virus membuat varian virus ini semakin banyak dan seolah tak terkendali. Kerja RNA yang memang berevolusi dan berubah ubah sesuai dengan kondisi dimana virus itu berada yaitu tubuh manusia dan menghasilkan virus baru yang bersifat genetik. 

Hal ini tentu tidak dapat dihindari karena sifat virus yang sudah mutlak sehingga diperlukan vaksin yang tepat untuk setiap kondisi tubuh agar bisa memerangi virus yang masuk.

2. Kombinasi vaksin untuk lawan virus baru

Perusahaan produsen vaksin Moderna sempat mengungkap bahwa kombinasi vaksin 1 dan 2 serta penggunaan vaksin booster Moderna secara ilmiah dapat menangkal virus omicron dengan persentase lebih tinggi dibanding kombinasi vaksin lainnya.

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Moderna yang menyatakan bahwa orang orang yang diinjeksi varian Moderna ini cenderung tidak mudah terinfeksi virus baru dari data masyarakat Eropa yang notabene menjadi masyarakat awam yang menerima booster.

Baca Juga: Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat

3. Awal mula varian Omicron