Suara.com - Amerika Serikat menyebut anak menjadi populasi umur yang perlu mendapat perhatian lebih akibat infeksi Covid-19.
Dilansir ANTARA, AS melaporkan lebih dari 6 juta kasus Covid-19 terjadi pada anak di tahun 2022, dengan hampir lebih 300.000 di antaranya terejadi dalam sebulan terakhir.
Akademi Pediatri Amerika (AAP) dan Asosiasi Rumah Sakit Anak menyebut angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan satu tahun lalu.
Ada kebutuhan mendesak untuk mengumpulkan lebih banyak data spesifik tentang rentang usia untuk menilai tingkat keparahan penyakit yang terkait dengan sejumlah varian baru COVID-19 serta potensi efek jangka panjangnya, kata AAP dalam laporan yang dirilis pada Senin (18/7).
Baca Juga: Perhatikan Hal-hal Ini Jika Ingin Menabung Dana Pendidikan Anak agar Sesuai Rencana Sekolahnya
"Penting untuk mengenali efek langsung dari pandemi pada kesehatan anak, tetapi kita juga perlu mengidentifikasi dan mengatasi dampak jangka panjang pada kesehatan fisik, mental, dan sosial dari generasi anak-anak dan remaja ini," papar AAP.
Lebih dari 13,9 juta anak di AS positif terinfeksi COVID-19 sejak awal pandemi.
Mengutip Times of India, UNICEF telah memberi tahu beberapa gejala lain virus corona Covid-19 pada anak-anak yang harus segera diperiksakan ke dokter, seperti suara mendengkur, kulit pucat dan biru, perifer terasa dingin, bola mata cekung dan mulut kering, tidak buang air kecil lebih dari 3-4 jam, diare berat, muntah dan sakit perut.
UNICEF menyarankan orangtua segera mencari bantuan medis, bila anak mengalami demam tinggi berlangsung lebih dari tiga hari, penurunan asupan oral oleh anak, lesu, peningkatan laju pernapasan, dan saturasi oksigen turun di bawah 95 persen.
Pada anak-anak usia 0-2 bulan, pernapasan di atas 60 napas per menit harus mendapat bantuan medis. Lalu, pernapasan di atas 50 dan 40 napas per menit pada anak-anak antara 2-12 bulan dan antara 12-59 bulan, masing-masing harus meminta bantuan medis.
Baca Juga: Tips Mengajarkan Sportivitas Kepada Anak, Lakukan Sejak Dini, Ya!
Menurut para ahli, varian Omicron bisa lebih mematikan bagi anak-anak karena varian ini mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas.
Sedangkan, anak-anak memiliki tingkat pernapasan yang lebih tinggi daripada orang dewasa yang membuat mereka lebih rentan terhadap agen di udara. Situasi ini dapat menjadi perhatian, tetapi tidak lebih mematikan daripada orang dewasa.