Suara.com - Pola makan plant based alias diet vegan saat ini telah menjadi gaya hidup banyak orang yang peduli pada kesehatan dan juga lingkungan. Namun, pola makan yang berbasis tanaman ini sebaiknya tidak diberikan kepada anak di bawah usia dua tahun.
Hal ini dikatakan Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan UI Ahmad Syafiq, Ir, MSc, PhD , dengan alasan anak di bawah ausia dua tahun masih dalam tahapan tumbuh kembang. Dan pangan hewani sangat diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang anak.
Apabila diet vegan diterapkan pada anak di bawah usia dua tahun, dikhawatirkan kecukupan zat-zat mikronutrien tidak terpenuhi.
“Saya tidak setuju kalau vegan itu diberikan pada anak-anak, dia tetap harus konsumsi pangan hewani. Kalau vegetarian, okelah, misalkan lacto-vegetarian, jadi dia masih dapat (protein hewani) dari susu. Jadi jangan langsung ke vegan kalau anak-anak kecil itu, vegan terlalu berat. Itu saran saya,” kata Syafiq dalam webinar yang diikuti secara virtual, Selasa (19/7/2022), seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Olah 4 Makanan Ini Jadi Plant-Based, Rasanya Tetap Nikmat!
Ia mengatakan bahwa bayi/anak usia 6-23 bulan sangat memerlukan pemberian makanan tambahan dengan protein hewani. Hal ini karena pangan hewani memiliki kepadatan zat gizi makro dan mikro serta mengandung zat gizi yang sulit ditemukan atau tidak ada pada pangan nabati.
Pada pangan hewani, mikronutrien yang dikandung mudah diserap oleh tubuh, misalnya saja zat besi. Pangan hewani juga memiliki mutu protein tinggi dengan asam amino esensial yang lengkap.
“Kemudian pangan hewani memiliki kandungan faktor anti-nutrient yang rendah. Faktor anti-nutrient itu zat-zat tertentu pada pangan nabati yang mengurangi penyerapan zat gizi lain, misalnya pada teh itu ada tannin yang menghambat penyerapan zat besi. kalau pada pangan hewani, tidak ada faktor anti-nutrient-nya atau kalaupun ada, itu rendah,” pungkas Syafiq.