Mengenal Diabetes Tipe 3, yang Sama dengan Penyakit Alzheimer

Rabu, 20 Juli 2022 | 17:08 WIB
Mengenal Diabetes Tipe 3, yang Sama dengan Penyakit Alzheimer
Ilustrasi diabetes (Pixabay.com/Tumisu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian besar orang lebih familiar dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2, dan belum pernah mendengar istilah diabetes tipe 3. Apa yang membedakan diabetes tipe 3 dengan yang lainnya?

Sebenarnya, diabetes tipe 3 bulan kondisi kesehatan yang diakui secara resmi dalam dunia medis dan bukan sesuatu yang digunakan dokter untuk tujuan diagnostik.

Dua ahli, yakni Suzanne de la Monte dan Jack Wands dari Brown University pernah mengajukan proposal agar penyakit Alzheimer dapat disebut diabetes tipe 3 karena berkaitan dengan resistensi insulin, yang mana penyebab utama penyakit diabetes.

Sebab, resistensi insulin dan penurunan sinyal insulin di otak diduga berperan dalam perkembangan penyakit Alzheimer. Terlebih, risiko terkena penyakit Alzheimer lebih tinggi pada mereka yang menderita diabetes tipe 2.

Baca Juga: Pakai Alat Masak Aluminium Bisa Tingkatkan Risiko Alzheimer, Ini Sebabnya!

"Beberapa ilmuwan berhipotesis bahwa disregulasi insulin di otak menyebabkan demensia dan menggunakan diabetes tipe 3 sebagai istilah untuk menggambarkan penyakit Alzheimer, kondisi neurologis progresif yang merupakan penyebab paling umum dari demensia," kata direktur medis di Concepto Diagnostics, Tariq Mahmood, dilansir Live Science.

Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)
Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)

Meski diabetes tipe 3 bukanlah diagnosis resmi, dokter masih bisa mendiagnosis Alzheimer. Artinya, gejala dari diabetes tipe 3 sama dengan penyakit demensia tersebut.

"Masalah memori kecil biasanya merupakan tanda pertama. Gejala yang lebih spesifik dapat mencakup kebingungan, kesulitan merencanakan, disorientasi, tersesat, dan perubahan kepribadian," sambung Mahmood, dilansir Live Science.

Gejala awal hingga sedang Alzheimer meliputi:

  • Hilang ingatan
  • Kebingungan
  • Agitasi atau kecemasan
  • Masalah dengan membaca, menulis, angka
  • Kesulitan mengenali keluarga dan teman
  • Pikiran yang tidak teratur
  • Kurangnya kontrol impuls

Gejala-gejala ini biasanya berkembang ke titik di mana pasien tidak dapat menelan, kehilangan kontrol usus dan akhirnya meninggal.

Baca Juga: Cara Orang Pegang Pena Bisa Prediksi Risiko Alzheimer, Ini Sebabnya!

Seringkali penderita Alzheimer meninggal karena pneumonia aspirasi. Ini berkembang ketika makanan atau cairan masuk ke paru-paru alih-alih udara karena masalah menelan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI