Suara.com - Bulu kuduk berdiri atau tubuh merinding biasa terjadi ketika kedinginan, takut, atau bahkan, saat terpukau akan sesuatu. Meski sering dialami, tahukah Anda dari mana asalnya merinding?
Di bawah kulit terdapat ribuan otot kecil disebut arrector pili, yang dimiliki setiap satu helai rambut. Saraf melingkar di sekitar arrector pili mengirimkan sinyal listrik yang memberi tahu otot kapan harus berkontraksi.
Ketika kontraksi terjadi, otot-otot akan mengangkat rambut yang menempel. Inilah yang disebut merinding.
Sebenarnya, merinding tidak memiliki tujuan yang jelas pada manusia.
Baca Juga: Curhat Pasutri Tak Satu Frekuensi, Suami Kepanasan Istri Malah Kedinginan
"Bagi kita manusia, itu benar-benar tidak mempunyai tujuan apa pun untuk melindungi kita," jelas ketua dermatologi di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern, Amy Paller, dilansir Live Science.
Sementara pada hewan, bulu ekstra dalam tubuh membuat mereka terlihat lebih besar bagi calon penyerang, kata psikolog di University of Oslo, Norwegia, Thomas Schubert.
Terlepas dari manfaatnya, ilmuwan percaya bahwa merinding merupakan sifat sisa atau bawaan dari nenek moyang. Sebuah karakteristik yang berguna pada nenek moyang berambut panjang dan tidak pernah hilang.
Contoh sifat sisa lain pada manusia termasuk tulang ekor dan usus buntu.
"Manusia memiliki banyak sifat yang tidak berfungsi apa-apa. Itu hanya peninggalan nenek moyang mamalia kita," imbuh Schuber.
Baca Juga: Penyebab Tubuh Menggigil Saat Kedinginan
Penjelasan lain yang mungkin adalah merinding dapat merangsang pertumbuhan rambut baru.