Chika Bongkar Tabiat Doddy Sudrajat yang Main Tangan, Yuk Ketahui Dampak Kekerasan Orangtua ke Anak!

Risna Halidi Suara.Com
Rabu, 20 Juli 2022 | 14:22 WIB
Chika Bongkar Tabiat Doddy Sudrajat yang Main Tangan, Yuk Ketahui Dampak Kekerasan Orangtua ke Anak!
Doddy Sudrajat dan Mayang [Rena Pangesti/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Adik tiri mendiang Vanessa Angel, Chika, mengungkap fakta mengejutkan mengenai Doddy Sudrajat. Kata Chica, mantan ayah tirinya itu merupakan tipe orangtua yang kasar.

"Daddy (Doddy) kan kasar gitu," kata Chika.

Ia bercerita bagaimana Doddy Sudrajat pernah memukul Mayang.

"Kalau sama aku mungkin cuma omongan (kasar), cuma sama kak Mayang bisa sampai main tangan," tutur Chika.

Baca Juga: 9 Potret Transformasi Haji Faisal, Berubah Setelah Sering Masuk Televisi

Unggahan soal Chika [Instagram/@rumpi_gosip]
Unggahan soal Chika [Instagram/@rumpi_gosip]

Dampak Kekerasan pada Anak
Beberapa orangtua menganggap bahwa memukul atau memberikan hukuman fisik lainnya merupakan cara tepat untuk mendisiplinkan anak.

Padahal hal itujustru memberikan efek buruk pada psikologis anak. Dikutip dari laman Hello Sehat, berikut sejumlah dampak yang bisa dialami anak yang kerap jadi korban kekerasan fisik orangtua.

1. Alami Trauma
Menurut The American Academy of Pediatric, anak yang sering dipukul dapat menyebabkan trauma pada anak. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan post-traumatic stress disorder (PTSD).

Beberapa gejala PTSD di antaranya, susah tidur, mudah marah dan meledak-ledak, serta mengalami kecenderungan mudah merasa curiga dan ketakutan.

2. Sulit Bersosialisasi
Efek lain dari trauma yang dialami anak akibat sering dipukul adalah ia menjadi sulit berkomunikasi dan bersosialisasi. Ini karena ia selalu dilanda ketakutan pada orang lain.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Disebut Sering Bersikap Kasar ke Mayang, Tak Segan Main Tangan

U.S. Department of Health and Human Service menyatakan bahwa memukul dan membentak anak dianggap sebagai pelecehan fisik dan verbal sehingga dianggap melanggar hak-hak asasi anak.

3. Alami Gangguan Perkembangan Otak
Orangtua mungkin menganggap usia balita belum memahami situasi sehingga dengan enteng memukul anak. Padahal, pada usia ini, otak berkembang lebih cepat daripada organ lain.

Oleh karena itu, dampak sering memukul anak balita maupun anak yang berusia lebih dewasa berhubungan langsung dengan kecerdasannya.

Hal ini telah dibuktikan oleh sejumlah penelitian, salah satunya yang diterbitkan oleh jurnal Infant and Child Development.

Pada penelitian tersebut dilakukan perbandingan antara anak usia 3 tahun yang sering menerima pukulan (tamparan) dengan anak yang tidak.

Hasilnya menunjukkan bahwa di usia 5 tahun, anak yang sering dipukul memiliki kecerdasan yang lebih rendah daripada yang tidak dipukul.

4. Sulit Belajar
Tidak hanya pada balita, penurunan kinerja otak juga dapat terjadi akibat memukul anak usia sekolah. Akibatnya, ia menjadi sulit memahami pelajaran.

Menurut studi yang diterbitkan oleh jurnal Human Brain Mapping, memukul anak dapat mengurangi gray matter yaitu jaringan penghubung abu-abu pada otak yang merupakan bagian penting untuk belajar.

Selain itu, akibat sering dipukul dan dimarahi, anak menjadi sulit mengembangkan diri. Ini karena ia takut mencoba hal-hal yang baru dan khawatir berbuat salah.

5. Anak Berperilaku kasar
Akibat anak sering dipukul dan dimarahi akan terlihat langsung pada sikap si kecil. Ia akan tumbuh menjadi anak yang kasar dan agresif.

Si kecil akan menganggap memukul itu adalah hal yang biasa sehingga ia pun melakukan hal yang sama pada orang lain seperti teman atau saudaranya.

Selain itu, melansir situs Healthy Children, efek memukul anak usia 2 tahun dan bentuk kekerasan lainnya dapat membuatnya menjadi tantrum.

Beberapa anak mungkin juga akan mengalami kurang nafsu makan, susah tidur, dan sakit kepala.

6. Berisiko Melukai Dirinya Sendiri
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, memukul anak dapat membuatnya meniru kekerasan. Bukan hanya pada orang lain, ia bisa saja akan melampiaskan emosi pada dirinya sendiri.

Menurut badan kesehatan dunia, WHO, akibat anak sering dipukul dapat membuat ia melukai diri, menggunakan narkoba, bahkan melakukan upaya bunuh diri.

7. Kabur dari Rumah
Anak mungkin dapat menghindar jika mengalami kekerasan di luar rumah. Lantas, bagaimana jika hal itu ia alami di rumah?

Ya, dengan sikap orangtua yang sering memukul anak akan membuatnya ketakutan dan tidak nyaman tinggal di rumahnya sendiri.

Akibatnya, anak berupaya untuk lari dari rumah karena takut bertemu dengan orang tuanya. Padahal, rumah seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan orangtua seharusnya menjadi sumber kasih sayang.

Ketika semua itu hilang dalam hidupnya, jiwa anak akan kosong dan kekurangan kasih sayang.

8. Berisiko Jatuh ke Pergaulan Bebas
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, akibat anak sering dipukul dapat menyebabkan ia menjadi tidak betah tinggal di rumah.

Pada usia pubertas, hal ini berisiko membuatnya terlibat dalam pergaulan bebas karena mencari pelarian di luar rumah.

Menurut WHO, kondisi ini dapat menyebabkan anak melakukan hubungan seks di usia dini, hamil di luar rencana, mengalami penyakit menular seksual, dan masalah reproduksi lainnya.

Sebelumnya, video pengakun Chika diunggah akun Instagram @rumpi_gosip pada Rabu (20/7/2022) dan langsung mendapat banyak komentar.

Hingga berita ini diunggah, Doddy Sudrajat sendiri belum memberikan tanggannya atas pernyataan mantan anak tirinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI