Pekerjaan Hingga Kebiasaan Overthingking, Ini Faktor yang Memicu Munculnya Masalah Kesehatan Mental

Rabu, 20 Juli 2022 | 14:15 WIB
Pekerjaan Hingga Kebiasaan Overthingking, Ini Faktor yang Memicu Munculnya Masalah Kesehatan Mental
ilustrasi stres (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sama halnya dengan masalah kesehatan fisik, gangguan pada mental juga bisa disebabkan karena faktor internal seperti genetik dan faktor eksternal seperti lingkungan.

Dikatakan Dokter Kesehatan Jiwa - dr. Alvinia Hayulani, selain genetik, faktor internal juga bisa berupa neurotransmitter atau zat kimia di setiap otak individu serta pengalaman hidup sebelumnya.

"Faktor internal lainnya trauma, adanya pelecehan atau menyaksikan kejadian luar biasa buat diri," jelasnya dikutip dari siaran Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Rabu (20/7/2022).

Sedangkan faktor eksternal masalah mental bisa dipicu akibat lingkungan sekitar, seperti keluarga, sekolah, maupun tempat bekerja.

Baca Juga: 5 Tips Menghindari Stres bagi Mahasiswa, Yuk Terapkan!

Bagi pekerja, tekanan seperti bos yang galak, target tiap bulan yang terlalu tinggi, hingga masalah di lingkungan pertemanan, bisa jadi salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan mental seseorang.

Gangguan tersebut bisa makin parah apabila seseorang tidak menjalani gaya hidup sehat seperti tidur tidak teratur dan kurang kurang aktivitas fisik.

"Sering menahan emosi jadi tidak tersalurkan dengan baik. Kemudian mekanisme atau pertahanan diri yang prematur. Jadi misalnya ketika ada sesuatu dia menyalahkan orang lain atau justru menyalahkan diri sendiri," paparnya.

Seseorang dengan kepribadian pencemas lebih rentan alami gangguan mental, seperti berpikir terlalu berlebihan atau overthingking. Apabila hal tersebut terus terjadi, bisa menjadi stres tersendiri.

"Sebenarnya yang dibutuhkan adalah manajemen stres, karena selama kita hidup respon stres itu akan selalu muncul. Tapi bagaimana kita memperlakukan stres itu sehingga bukan menjadi sesuatu yang buruk," pesannya.

Baca Juga: Terlalu Lama Stres Bisa Memicu Sakit Fisik, Inilah yang Terjadi pada Tubuh!

Dokter Alvinia menyarankan, cara memperlakukan stres dengan baik bisa dengan bercerita tentang apa yang dirasakan kepada orang yang dipercaya. Kemudian melakukan kegiatan yang disuka, mengembangkan hobi yang bermanfaat.

Atau bisa juga dengan menenangkan pikiran lewat relaksasi atau meningkatkan ibadah dan mendekatkan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

"Ternyata berbagi cerita atau berbagi perasaan dengan orang yang kita percaya itu cukup efektif untuk membantu dalam mengelola stress tersebut."

"Makanya kemarin juga waktu pandemi itu kan WHO pun menyarankan untuk tetap terhubung dengan orang sekitar. Jadi itulah pentingnya kita berbagi perasaan agar bisa memanajemen emosi," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI