Suara.com - Seringkali orang tidak mengetahui atau menyadari kadar kolesterol dalam tubuh. Banyak faktor yang menentukan kadar kolesterol dalam tubuh. Salah satunya ialah makanan.
Namun, menurut Medical Affairs Kalbe Nutritionals, dr. Adeline Devita, angka kolesterol pada makanan dapat menjadi tinggi, tidak hanya berdasarkan bahan makanannya. Melainkan, dipengaruhi juga oleh cara mengolah makanan tersebut.
Begitu pula dengan daging kambing yang sering kali disebut tinggi kolesterol. Faktanya, kandungan kolesterol pada daging kambing lebih rendah daripada jenis daging merah lain, ataupun daging ayam.
“Bisa karena cara memasak kambingnya itu sendiri. Cara memasak dan campuran bahan masaknya itu yang juga dapat mempengaruhi jumlah kolesterol dari suatu bahan makanan itu. Jadi tidak perlu terlalu khawatir, tapi perlu waspada saja apalagi jika kadar kolesterol kita sudah masuk kategori tinggi,” jelas dr. Adeline dalam keterangannya, Rabu, (20/7/2021).
Baca Juga: Makanan Penutup Favorit dari Seluruh Dunia
Salah satu cara membantu mengurangi kadar kolesterol dalam daging ialah dengan merebus daging terlebih dahulu dan buang air rebusan pertamanya. Kemudian, buang area kulit daging.
Setelah itu, usai mengonsumsi bahan makanan yang tinggi kolesterol direkomendasikan segera mengonsumsi bahan makanan yang mengandung Plant Stanol Ester 2 gram per hari, sesuai pedoman penatalaksanaan dislipidemia.
Dessyana mengungkapkan, Plant Stanol Ester yang terkandung dalam Nutrive Benecol terbuat dari bahan alami, yakni tumbuh-tumbuhan. Terutama, dari kulit pohon pinus yang diextract, kemudian diformulasikan, dan dicampur dengan sari buah. Pada dua botol Nutrive Benecol, mengandung 3,4 gram Plant Stanol Ester, yang setara dengan 6 mangkok oat (16 gram beta glucan) atau 30 buah apel (10—30 gram soluble fiber) atau 30 buah pisang (10— 30 gram soluble fiber).
Sementara itu, kolesterol dibutuhkan oleh tubuh, namun dengan kadar yang masih tergolong normal. Kolesterol bisa menjadi jahat, jika kadar kolesterol yang ada pada tubuh manusia lebih dari 200 mg/dL.