4 Fakta Omicron Centaurus, Ada 3 Kasus di Indonesia

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 20 Juli 2022 | 11:00 WIB
4 Fakta Omicron Centaurus, Ada 3 Kasus di Indonesia
Ilustrasi omicron centaurus (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 ternyata belum benar-benar berakhir. Pasca beredarnya kabar adanya Omicron BA.4 dan BA.5, kini muncul varian Covid-19 Omicron Centaurus alias BA.2.75.

Varian ini merupakan varian yang dikategorikan sebagai Variant of Concern Lineage Under Monitoring yang artinya tengah diawasi secara ketat oleh World Health Organization. Berikut ini fakta Omicron Centaurus selengkapnya:

1. Nama Omicron Centaurus Bukan dari WHO

Omicron Centaurus bukanlah nama resmi dari WHO tetapi dari pengguna Twitter @xbitron1 pada 1 Juli 2022. Nama centaurus ternyata merupakan nama julukan yang diberikan oleh Xabier Ostale, seorang fanatik lockdown dan kerap aktif di media sosia

"Saya baru saja menamai varian BA.2.75 setelah galaksi. Nama barunya adalah strain Centaurus. Terbiasalah. Hari ini, saya memimpin pandemi apa pun," tutur akun tersebut.

2.  Omicron Centaurus Tingkat Penularannya Masih Diteliti

Omicron Centaurus diyakini mudah menular dan berpotensi menjadi subvarian dominan di seluruh dunia.

"Apa yang kami lihat dengan BA.2.75 baru ini adalah bahwa hal itu menyebar di negara-negara di mana terdapat tingkat vaksinasi yang tinggi, jadi tampaknya virus ini mampu mengatasi beberapa kekebalan yang sudah ada sebelumnya," jelas seorang ahli virus di University of Edinburgh.

Namun Ketua SATGAS COVID-19 IDI Prof. Zubari Djoerban menyebutkan bahwa kemungkinan varian ini yang paling tidak mematikan.

Baca Juga: Alasan Tak Terduga Subvarian Omicron BA.2.75 Dijuluki Centaurus

"Belum ada bukti yang menunjukkan subvarian ini menyebabkan penyakit yang lebih serius ketimbang subvarian lainnya. Bahkan beberapa ahli menyebut BA.2.75 itu subvarian yang paling tidak mematikan," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI