Kerang Tiram Mentah Berisiko Tinggi Menyebabkan Keracunan Makanan, Apa Penyebabnya?

Rabu, 20 Juli 2022 | 09:00 WIB
Kerang Tiram Mentah Berisiko Tinggi Menyebabkan Keracunan Makanan, Apa Penyebabnya?
Kerang tiram (Pixabay/photo-graphe)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang menikmati tiram mentah sebagai hidangan sampingan. Menu ini biasanya disandingkan dengan irisan lemon untuk mengurangi bau amis.

Namun, seiring waktu tiram mentah dapat menyebabkan keracunan makanan. Banyak kasus orang-orang di negara luar terinfeksi norovirus setelah memakan tiram mentah.

Infeksi norovirus dapat menyebabkan diare, muntah, dan sakit perut tiba-tiba, yang berlangsung selama satu hingga tiga hari, lapor Insider.

Tiram dapat menyerap virus dan bakteri berbahaya

Baca Juga: 5 Manfaat Kerang Hijau, Ekonomis, Kaya Nutrisi, dan Mudah Didapat

Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi. krang tiram (Sumber: Shutterstock)

Tiram sangat berbahaya untuk dimakan mentah karena mereka makan dengan menyaring air laut.

Saat air laut menghangat, lebih banyak virus dan bakteri berkembang biak, yang mengarah pada risiko yang lebih besar terkena kontaminasi tiram.

"Mereka menyerap virus dan patogen ke dalam daging mereka. Ini adalah proses yang membantu membersihkan air, tetapi tidak membantu konsumen kerang mentah," kata pengacara keamanan pangan Bill Marler.

Beberapa bakteri, seperti vibrio, muncul secara alami di dalam dan di sekitar tempat kerang di mana airnya hangat.

Kuman lain, seperti norovirus dan virus hepatitis A, juga berakhir di air bersamaan dengan bahan limbah.

Baca Juga: Pria Ini Bersihkan Kerang Pakai Mesin Cuci, Diklaim sebagai Cara Paling Cepat dan Efektif

Kedua virus tersebut dapat menyebar melalui fecal oral, yang berarti bahwa limbah yang tidak diolah menimbulkan risiko kontaminasi.

Polusi plastik juga memungkinkan virus tertentu bertahan lebih lama di air. Penelitian menemukan bahwa virus yang mirip dengan norovirus dapat tetap menular hingga tiga hari pada sepotong kecil plastik, meskipun bukti terkuat datang dari eksperimen di air tawar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI