Kontrol Diabetes, Minuman Jahe Bisa Turunkan Gula Darah Dalam Beberapa Jam

Selasa, 19 Juli 2022 | 17:17 WIB
Kontrol Diabetes, Minuman Jahe Bisa Turunkan Gula Darah Dalam Beberapa Jam
Ilustrasi jahe (Pixabay.com/congerdesign)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Diabetes tipe 2 adalah produk dari produksi insulin yang buruk. Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur gula darah, yakni jenis gula utama dalam darah.

Jika Anda memiliki diabetes tipe 2, sekresi insulin terhambat dan akibatnya kadar gula darah tidak terkontrol.

Salah satu kunci mengatasi kondisi ini adalah mengonsumsi makanan yang bisa menurunkan kadar gula darah dan memoderasi dampaknya.

Dalam hal ini, teh jahe terbukti memiliki manfaat kesehatan jangka pendek dan panjang, terutama dalam mengontrol kadar gula darah.

Baca Juga: Ilmuwan: Perubahan Gejala Utama Covid-19 Varian Baru Tanda Mutasi Virus

Jahe yang sering dimanfaatkan sebagai bumbu masakan ini bisa mengobati berbagai penyakit. Anda bisa mengonsumsi dalam bentuk jahe segar, kering atau bubuk sebagai teh, makanan, atau suplemen.

Rempah-rempah memiliki banyak manfaat potensial. Sebuah penelitian dalam Journal of Ethnic Foods mengatakan jahe bisa mengurangi gula darah tinggi.

Ilustrasi diabetes, gula darah. (Foto oleh PhotoMIX Company dari Pexels)
Ilustrasi diabetes, gula darah. (Foto oleh PhotoMIX Company dari Pexels)

Karena itu, peneliti melakukan tinjauan sistematis terhadap penggunaan jahe untuk menurunkan gula darah tinggi.

"Beberapa uji klinis baru-baru ini diterbitkan pada tahun 2013 dan 2014. Meskipun kecil, ini telah menambahkan bukti baru yang kontradiktif tetapi menarik tentang penggunaan jahe dalam mengobati diabetes pada manusia," kata para peneliti dikutip dari Express.

Mereka pun melakukan tinjauan sistematis dan meta-analisis dengan menggunakan jahe untuk mengobati diabetes. Lima uji klinis acak (RCT) diidentifikasi dan dimasukkan dalam meta-analisis.

Baca Juga: Mengenal Virus Marburg yang Berbahaya dan Mematikan

RCT adalah studi prospektif yang mengukur efektivitas intervensi atau pengobatan baru. Empat dari RCT dianggap berkualitas tinggi dan berlangsung selama lebih dari berminggu-minggu.

Sedangkan 1 RCT lainnya hanya bertahan selama 30 hari dan dianggap berkualitas rendah.

Para peneliti juga memberikan perhatian khusus pada dampak glukosa darah puasa dan HbA1c dalam penelitian untuk mengukur dampak pada kadar gula darah rata-rata.

Glukosa darah puasa ini diperoleh dari mengukur kadar gula darah rata-rata setelah puasa 8 jam dan HbA1c diperoleh dari mengukur gula darah selama dua hingga tiga bulan.

Hasilnya, suplemen jahe menurunkan konsentrasi glukosa darah puasa dan kadar HbA1c dalam beberapa jam.

"Suplemen akar jahe secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah dan HbA1c," jelasnya.

Bila konsumsi suplemen jahe dikombinasikan dengan diet dan gaya hidup sehat, ini akan lebih efektif dalam mengontrol diabetes mellitus tipe 2.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI