Terinfeksi Parechovirus, Bayi Usia Satu Bulan Meninggal Dunia setelah Kejang dan Demam

Selasa, 19 Juli 2022 | 15:06 WIB
Terinfeksi Parechovirus, Bayi Usia Satu Bulan Meninggal Dunia setelah Kejang dan Demam
ilustrasi bayi baru lahir (Pexels/Isaac Taylor)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus infeksi parechovirus pada bayi di bawah tiga bulan sedang meningkat di Amerika Serikat, hingga Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan penyedia layanan kesehatan setempat.

Parechovirus pada bayi dapat menyebabkan bayi demam, kejang, kehilangan nafsu makan, lekas marah, dan kantuk yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.

Infeksi parechovirus bisa menyerang bayi atau anak di segala usia, biasanya sebelum masuk sekolah dasar, dan tidak menyebabkan penyakit serius.

Namun, pada kasus kali ini, parechovirus sampai menyebabkan salah seorang bayi meninggal dunia.

Seorang bayi bernama Ronan, yang lahir pada 21 Mei lalu, meninggal akibat terinfeksi parechovirus. Padahal, ia lahir sehat dan cukup bulan, dengan berat 3,7 kilogram.

Ilustrasi bayi menangis (istockphoto.com)
Ilustrasi bayi sakit (istockphoto.com)

Namun pada 10 hari setelah dilahirkan, sang ibu Kat DeLancy menemukan beberapa ruam di wajah Ronan. Ia menduga putranya terlalu lama terkena sinar matahari.

Beberapa hari kemudian, Ronan menjadi mudah marah.

"Menangis, dan menangis, dan menangis," kata Kat, dilansir Insider.

Kulit dadanya terlihat merah padam. Ronan juga menjadi sulit makan dan mudah mengantuk serta kurang berenergi. Dokter menduga Ronan terkena kolik.

Baca Juga: Kenalin Nih Simba, Bayi Kambing Asal Pakistan dengan Telinga Sepanjang 56 Centimeter

Namun, Kat memiliki firasat yang buruk. Ia melihat bahwa anaknya tidak baik-baik saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI