Psoriasis Arthritis Bisa Picu Penyakit Lain, Begini Cara Mengelolanya!

Selasa, 19 Juli 2022 | 14:49 WIB
Psoriasis Arthritis Bisa Picu Penyakit Lain, Begini Cara Mengelolanya!
Kim Kardashian kembali memakai rambut dan alis warna gelap. (Twitter/@KimKardashian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kim Kardashian mengaku menderita psoriasis arthritis, karena menjalani pola diet ketat tanpa gula dan karbohidrat selama 3 minggu.

Karena psoriasis arthritis yang dideritanya ini, Kim Kardashian kesulitan menggerakkan tangannya.

Seperti halnya psoriasis dan jenis radang sendi lainnya, Anda mungkin lebih berisiko mengalami kondisi medis lain, seperti penyakit kardiovaskular.

Penyakit kardiovaskular adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang mempengaruhi jantung atau pembuluh darah, seperti penyakit jantung dan stroke.

Baca Juga: Duh, Kematian Akibat Kanker Kulit Lebih Tinggi Pada Kelompok Laki-laki

Anda perlu melakukan tes setiap tahun, seperti tes tekanan darah dan kolesterol sehingga bisa mendeteksi risiko penyakit kardiovaskular atau tidak.

Kim Kardashian (Instagram/kimkardashian)
Kim Kardashian (Instagram/kimkardashian)

Tapi dilansir dari Mayo Clinic, Anda bisa mengeloa psoriasis arthritis yang meliputi:

  1. Menjaga keseimbangan yang baik antara istirahat dan aktivitas fisik secara teratur
  2. Menurunkan berat badan, jika Anda kelebihan berat badan
  3. Tidak merokok
  4. Hindari minum alkohol

Sementara, pengobatan psoriasis artritis sendiri biasanya bertujuan meredakan gejala, memperlambat perkembangan kondisi dan meningkatkan kualitas hidup.

Pengobatan ini biasanya menggunakan sejumlah obat yang berbeda, beberapa di antaranya juga bisa mengobati psoriasis.

Jika memungkinkan, Anda harus minum 1 obat untuk mengobati psoriasis dan psoriasis arthritis.

Baca Juga: Gara-Gara Pola Diet, Kim Kardashian Derita Psoriasis Arthritis

Sedangkan, obat-obatan utama yang digunakan untuk mengobati radang sendi psoriatik adalah:

  1. Obat anti inflamasi non steroid (NSAID)
  2. Kortikosteroid
  3. Obat anti-rematik pemodifikasi penyakit (DMARDs)
  4. Terapi biologis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI