Berobat Long Covid Tidak Gratis, Tapi Bisa Gunakan BPJS

Selasa, 19 Juli 2022 | 10:31 WIB
Berobat Long Covid Tidak Gratis, Tapi Bisa Gunakan BPJS
Ilustrasi Long Covid-19 (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia masih memberlakukan pengobatan gratis bagi pasien Covid-19 yang jalani perawatan di rumah sakit. Tetapi, hal serupa tidak berlaku bagi penyintas yang mengalami long covid-19 dan memerlukan perawatan medis.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, DR. dr. Agus Dwi Susanto mengatakan bahwa pengobatan long covid tidak gratis. Tetapi masyarakat bisa memanfaatkan asuransi kesehatan.

"Sejauh ini untuk long covid cover-nya melalui BPJS," kata dokter Agus dalam konferensi pera virtual, Senin (18/7/2022).

Perawatan setiap penyintas Covid-19 yang alami long covid bisa berbeda-beda. Bagi anggota BPJS Kesehatan, dokter Agus menyampaikan bahwa masyarakat berhak mendapatkan perawatan juga obat-obatan yang diperlukan dengan biaya ditanggung pemerintah.

Baca Juga: Kembali ke Tanah Air, Jemaah Haji Divaksin Booster

"Untuk perawatan pasien pasca covid tergantung gejala dan kelainannya apa yang ditemukan. Kalau Pasien adalah BPJS itu bisa menggunakan BPJS-nya dan mendapatkan obat-obatan yang diperlukan. Tapi kalau bukan anggota BPJS itu menjadi tanggung jawab pribadi," ujarnya.

Long covid merupakan gejala sisa yang tertinggal meskipun seseorang telah dinyatakan negatif Covid-19 melalui tes PCR. Menurut dokter spesialis paru tersebut, kebanyakan gejala long covid bisa dilakukan dengan rawat jalan dari rumah.

Tetapi, gejala long covid yang bisa terjadi sangat berkaitan dengan derajat keparahan selama positif Covid-19. Dokter Agus menyampaikan, semakin parah gejala saat terinfeksi, maka risiko keparahan long covid juga lebih berat.

"Biasanya kalau dia cukup lama, membutuhkan rawat jalan secara berkala untuk mengobati long covid, tergantung dari manifestasi organ mana yang terkena."

"Kalau di paru biasanya kita berikan obat untuk menangani inflamasi supaya tidak terjadi peradangan. Kemudian juga diberikan antioksidan, ada beberapa kasus kotikosteroid, tergantung dari beratnya kasus tersebut," paparnya.

Baca Juga: Beberapa Pekan Nihil, Kulon Progo Catat 18 Kasus Covid-19 sejak Awal Juli

Berdasarkan penelitian oleh RSUP Persahabatan ditemukan bahwa kebanyakan long covid yang terjadi di Indonesia berupa kelelahan, batuk, nyeri otot, dan sesak napas.

Dari 385 penyintas Covid-19 yang menjadi responden, 66,5 persen di antaranya mengaku alami long covid. Responden tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia.

Dokter Agus menyampaikan bahwa long covid bisa juga terjadi pada penyintas yang alami gejala ringan selama infeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI