Bisakah Long Covid Benar-Benar Disembuhkan?

Selasa, 19 Juli 2022 | 06:24 WIB
Bisakah Long Covid Benar-Benar Disembuhkan?
Ilustrasi long covid. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sembuh dari infeksi Covid-19 masih berpotensi sebabkan gejala sisa atau long covid selama beberapa minggu bahkan juga berbulan-bulan. Meski begitu, gejala sisa tersebut sebenarnya bisa hilang sama sekali tergantung dari derajat keparahan infeksi Covid-19 yang terjadi.

Berdasarkan hasil penelitian dari RSUP Persahabatan, Jakarta, penyintas Covid-19 di Indonesia yang alami long covid pulih dalam waktu satu hingga enam bulan. Pada beberapa pasien tertentu bahkan bisa sampai lebih dari enam bulan.

"Itu sangat tergantung dari level kerusakan jaringan yang terkena," kata Dirut RSUP Persahabatan DR. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K)., dalam konferensi pers virtual, Senin (18/7/2022).

Sebagai dokter spesialis paru, dokter Agus sering mendapati penyintas Covid-19 yang alami long covid dengan gejala di paru, yang menyebabkan sesak nafas dan batuk.

Baca Juga: Cegah Dampak Gejala Long Covid-19, Cobalah Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!

Kemudian, saat dilakukan pemeriksaan rontgen, sering ditemukan adanya fibrosis atau terbentuknya jaringan parut di organ paru. Semakin parah kondisi fibrosis, maka gejala long covid juga makin berat dan lama. Menurut dokter Agus, bisa berlangsung sampai 6 bulan lebih.

"Dan terkadang sekuel pada fibrosis ini tidak bisa hilang, tapi terpenting adalah fungsional. Kita seringkali melakukan pemeriksaan evaluasi untuk menilai fungsional dari paru," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa meskipun mungkin gangguan akibat long covid tidak kunjung sembuh, tapi biasanya dokter akan lebih fokus untuk memastikan fungsi organ terus membaik. Itu sebabnya, evaluasi secara berkala perlu dilakukan bukan hanya dengan melihat gejala yang nampak, tapi juga fungsi dari organ.

Cara penilaian itu umum dilakukan, bukan hanya gangguan long covid yang terjadi di paru.

"Biasanya kalau dia cukup lama, membutuhkan rawat jalan secara berkala untuk mengobati long covid, tergantung dari manifestasi organ mana yang terkena. Kalau di paru biasanya kita berikan obat untuk menangani inflamasi supaya tidak terjadi peradangan. Kemudian juga diberikan antioksidan, ada beberapa kasus kotikosteroid, tergantung dari beratnya kasus tersebut," paparnya.

Baca Juga: Blind Spot Bisa Dialami Penderita Long Covid-19, Ini Alasannya

Dari hasil penelitian RSUP ditemukan bahwa 66,5 persen dari 385 responden penyintas Covid-19 di Indonesia alami long covid. Gejala terbanyak berupa kelelahan, batuk, nyeri otot, dan sesak napas.

Sementara itu, terkait kualitas hidup pasca terinfeksi Covid-19 ditemukan bahwa 94,3 persen responden mengaku tidak alami kesusahan dalam melakukan mobilitas.

Selain itu, 73,5 persen mengaku tidak merasakan nyeri atau tidak nyaman pasca Covid-19. Tercatat 26,2 persen yang mengaku alami nyeri saat long covid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI