Suara.com - Di tengah berbagai lonjakan kasus Covid-19 di berbagai negara Asia, pemerintah Korea Utara mengklaim darurat infeksi di negaranya telah mereda.
Korea Utara mengatakan bahwa 99,98 persen dari 4,77 juta pasien demamnya sejak akhir April telah pulih sepenuhnya. Hingga saat ini, Korea Utara belum merilis angka pasti dari kasus positif Covid-19, hanya mengungkap jumlah warganya yang mengalami demam.
"Kampanye anti-epidemi ditingkatkan untuk akhirnya meredakan krisis sepenuhnya," lapor media pemerintah KCNA, dikutip dari Channel News Asia.
KCNA juga melaporkan bahwa kasus demam di Korea Utara bertambah 310 orang pada Senin (18/7).
Baca Juga: Pakar Sebut Anak-Anak Belum Perlu Vaksin Booster, Sarankan Fokus ke Lansia
![Ilustrasi Covid-19 - Tingkat Keparahan Omicron BA.4 dan BA.5 (Freepik)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/15/68852-ilustrasi-covid-19-tingkat-keparahan-omicron-ba4-dan-ba5-freepik.jpg)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih meragukan klaim Korea Utara. Pada bulan lalu, badan PBB itu mengatakan kalau kondisi wabah Covid-19 di Korea Utara semakin buruk, terlebih tidak adanya data independen.
Di sisi lain, deklarasi Korea Utara tentamg wabah telah membaik bisa menjadi awal untuk memulihkan perdagangan yang lama terhambat akibat pandemi.
"Di bawah tren saat ini, Korea Utara dapat mengumumkan dalam waktu kurang dari sebulan bahwa krisis Covid-19 telah berakhir dan itu bisa menjadi awal untuk melanjutkan perdagangan lintas batas," kata direktur Institut Sejong Korea Utara Cheong Seong-chang.
Menurut analis, Korea Utara yang otoriter telah menggunakan pandemi untuk memperketat kontrol sosial yang sudah ketat. Pemerintah Pyongyang juga menyalahkan terjadinya wabah akibat "hal-hal asing" di dekat perbatasannya. Sehingga, mendesak rakyatnya untuk menghindari apa pun yang datang dari luar.
Kasus demam baru secara harian di Korea Utara, yang dilaporkan oleh KCNA, telah menurun sejak negara itu makin tertutup setelah pertama kali mengakui adanya wabah virus corona pada pertengahan Mei lalu.
Baca Juga: Mahfud MD Jalani Isoman Usai Positif Covid-19 Sepulang dari Mekkah, Begini Kondisinya
Walaupun kurang dalam upaya vaksinasi publik, Korea Utara mengatakan sedang menjalankan pemeriksaan medis intensif secara nasional, dengan tes PCR harian di daerah perbatasan.
Korea Utara juga mengatakan telah mengembangkan metode baru untuk mendeteksi virus dan variannya dengan lebih baik, serta penyakit menular lainnya, seperti cacar monyet.
Data pada situs worldometers tercatat bahwa kasus potensi Covid-19 di Korea Utara tercatat telah lebih dari 4,77 juta dalam waktukurang lebih dua bulan. Sementara itu, angka kematiannya mencapai 74 jiwa.