Suara.com - Walaupun sudah sembuh dari infeksi Covid-19, pasien berisiko alami gejala sisa atau long covid. Penelitian dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan menemukan bahwa 66,5 persen pasien Covid-19 di Indonesia mengalami long covid meskipun hanya gejala ringan saat terinfeksi.
Meski begitu, long covid bukan tidak bisa dicegah. Divisi Infeksi RSUP Persahabatan DR.dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K)., mengingatkan bagi orang yang memiliki komorbid harus bisa terkontrol dengan baik.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa mendapatkan vaksin booster Covid-19 sangat penting untuk menurunkan risiko terjadinya long covid.
"Kita sudah menjalani vaksinasi 1 dan 2, untuk sekarang ini memang harus booster. Karena untuk vaksin terakhir, yang kedua itu jaraknya sudah cukup jauh dan antibodinya sudah cukup rendah, jadi harus dibangkitkan lagi," ujar dokter Fathiyah dalam konferensi pers virtual, Senin (18/7/2022).
Baca Juga: Survei RSUP Persahabatan: 66,5 Persen Pasien Covid-19 di Indonesia Alami Long Covid
Direktur Utama RSUP Persahabatan DR.dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K)., menambahkan bahwa semakin berat gejala yang dialami saat positif Covid-19, maka risiko ling covid juga makin tinggi. Itu sebabnya, ia juga menekankan bahwa mendapatkan vaksin booster sangat penting.
Sebab, meskipun masih terinfeksi walaupun sudah divaksinasi booster, tetapi gejala yang dialami lebuh ringan.
"Sehingga long covid jadi lebih sedikit," imbuhnya.
Cara kedua, dengan mendapatkan pengobatan yang tepat. Dokter Agus berpesan, jangan menunda untuk berkonsultasi dengan dokter saat sudah terkonfirmasi positif Covid-19. Agar pengobatan yang dilakukan bisa disesuaikan dengan derajat gejala yang terjadi.
Apabila pasien diberikan obat sesuai dengan derajat yang tepat, maka bisa mencegah perburukan infeksi Covid-19. Sehingga risiko long covid juga makin rendah.
Baca Juga: Cegah Dampak Gejala Long Covid-19, Cobalah Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
"Yang paling penting juga adalah jangan menjadi dokter bagi diri sendiri. Pada saat terkena covid membaca media sosial, apapun itu, saya sarankan jangan. Pada saat kena covid konsultasi ke tenaga medis. Setelah itu, dikasih obat itu dapat mencegah gejala jadi lebih berat. Sehingga mencegah long covid juga," tuturnya.
Cara ketiga dengan lakukan evaluasi lebih cepat, terutama bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri. Dokter Agus berpesan, evaluasi selama perawatan di rumah harus dilakukan dengan cara cepat.
Saat ada tanda-tanda perburukan gejala Covid-19, seperti demam yang tidak hilang, timbul diare, hingga lemas sebaiknya segera ke rumah sakit.
"Perlu dilakukan perawatan supaya tidak menjadi buruk. Kalau tidak terjadi perburukan, maka long covid juga jadi semakin rendah," pungkasnya.