Tren Mencampurkan Produk Pembersih di TikTok Sangat Berbahaya, Terutama Bagi Hewan Laut dan Tumbuhan

Senin, 18 Juli 2022 | 17:43 WIB
Tren Mencampurkan Produk Pembersih di TikTok Sangat Berbahaya, Terutama Bagi Hewan Laut dan Tumbuhan
Tren mencampurkan produk pembersih (TikTok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - TikTok luar negeri sedang dipenuhi dengan tagar #productoverload yang melibatkan mencampurkan sejumlah produk pembersih rumah tangga secara bersamaan ke toilet, bak mandi, atau wastafel.

Selama satu tahun terakhir, tagar tersebut telah menghasilkan 700 juta tampilan. Bahkan, tagar #cleantok berisi konten yang sama telah dilihat lebih dari 4 miliar kali.

Konten video biasanya menampilkan seseorang mencampur cairan pemutih, sabun cuci piring, pembersih serbaguna, bubuk pemutih, pelembut kain, dan semprotan pembersih berbusa.

Pembuat konten akan mencampurkan produk pembersih berdasarkan warna yang diinginkan pengikutnya yang diungkapkan dalam emoji atau nama produk.

Baca Juga: Studi: Paparan Bahan Kimia di Wajan Antilengket Meningkatkan Risiko Hipertensi pada Wanita Paruh Baya

Warganet menganggap video tersebut memuaskan dan senang dengan warna-warni yang ditampilkan dalam video.

Tren mencampurkan produk pembersih (TikTok)
Tren mencampurkan produk pembersih (TikTok)

Namun, tren seperti ini justru dapat merusak lingkungan, atau dalam beberapa kasus, memicu racun karena pembuat konten mencampur beberapa bahan kimia dengan efek yang tidak terduga.

"Bahan kimia pembersih dirancang agar efektif ketika digunakan secara terpisah dan sesuai petunjuk, jadi tidak ada keuntungan mencampurnya. Hal itu dapat mengurangi efektivitasnya," jelas manajer operasi perusahaan pembersih REACT, Dave Rudge, dilansir Insider.

Menggunakan terlalu banyak bahan kimia juga dapat merusak toilet, wastafel, dan bak mandi.

"Bahan kimia berbahaya merusak enamel yang ditemukan di wastafel, bak mandi, dan shower, yang menyebabkan peningkatan kadar bakteri di permukaan," ujar pemilik perusahaan shower di Inggris, Adam Leech.

Baca Juga: Jutaan Ton Bahan Kimia Reaktif Baru Terdeteksi di Atmosfer Bumi

Spesialis ketahanan laut Deborah Brosnan mengkhawatirkan senyawa yang tercampur dapat menyebabkan terganggunya kehidupan laut.

Bagi Brosnan, senyawa yang paling mengkhawatirkan adalah pemutih berbasis klorin.

"Sebab, sistem pemurnian di saluran air tidak dapat sepenuhnya mengekstrak pemutih, membuatnya mengalir ke lautan," imbuhnya.

Ketika dibuang ke air, klorin dalam pemutih bereaksi dengan bahan kimia lain dan menyebabkan pembentukan dioksin yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan satwa liar.

Bahkan, studi menunjukkan bahwa mereka berkontribusi pada penurunan populasi burung dan ikan.

Sekali dalam lingkungan laut, dioksin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai.

Manajer kampanye Unblocktober, kampanye di Inggris untuk melindungi saluran air, Richard Leigh, mengatakan bahwa tren #productoverload mengkhawatirkan dan berbahaya.

"Jumlah produk yang digunakan dalam satu video ini lebih banyak daripada yang akan digunakan banyak rumah tangga selama enam bulan," kata Leigh.

Tren ini dapat menganggu keseimbangan nutrisi di sungai dan perairan, yang pada akhirnya menghabiskan pasokan oksigen akuatik dan mengubah ekosistem. Akibatnya, kehidupan laut dan tumbuhan bisa mati lemas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI