Survei RSUP Persahabatan: 66,5 Persen Pasien Covid-19 di Indonesia Alami Long Covid

Senin, 18 Juli 2022 | 16:41 WIB
Survei RSUP Persahabatan: 66,5 Persen Pasien Covid-19 di Indonesia Alami Long Covid
Ilustrasi Long Covid-19 (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasien Covid-19 di Indonesia 66,5 persen berpotensi alami long covid atau gejala sisa pasca sembuh dari infeksi. Temuan itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta, bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Penelitian itu dilakukan dengan menyebar pertanyaan secara daring pada 9 sampai 28 Januari 2021. Dari 385 pasien yang diteliti, terbanyak usia 18-40 tahun, ditemukan bahwa yang mengalami gejala menetap pasca sembuh atau dinyatakan long covid terjadi pada 256 orang atau 66,5 persen.

Direktur Utama RSUP Persahabatan DR.dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K)., menyampaikan, gejala long covid terbanyak yang dirasakan berupa kelelahan 29,4 persen; batuk 15,5 persen; nyeri otot 11,7 persen; dan sesak napas 11,2 persen.

"Yang kita survei sebagian besar justru gejalanya ringan selama infeksi, yaitu 220 orang. Ini juga bisa memberikan gambaran bahwa pasien yang ringan bisa mengalami long covid," kata dokter Agus dalam konferensi pers virtual, Senin (18/7/2022).

Baca Juga: Temukan Tiga Kasus Subvarian Omicron BA.2.75 di Indonesia, Wamenkes: Karakternya Seperti Omicron

Ilustrasi covid-19, Beda gejala Covid-19 varian Omicron dan Delta. (Pixabay/Engin_Akyurt)
Ilustrasi covid-19, Beda gejala Covid-19 varian Omicron dan Delta. (Pixabay/Engin_Akyurt)

Ia menambahkan, jumlah pasien yang mengalami gejala ringan sebanyak 57,1 persen, gejala sedang 20,3 persen, gejala berat 20 persen, dan kritis 0,6 persen. Sehingga pasien yang menjadi responden pun kebanyakan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Dari 385 responden, 243 pasien di antaranya dalam kondisi obesitas. Selain itu, ditemukan pula tiga komorbit terbanyak, yakni asma (11,2 persen), hipertensi (11 persen), dan diabetes (5,7 persen).

Dokter Agus menambahkan, lama gejala long covid pada setiap pasien juga bervariasi, mulai dari kirang dari satu bulan hingga ada yang lebih dari 6 bulan.

"Sebagian besar itu mengalami long covid kurang dari 1 bulan sebanyak 139 pasien atau 54,3 persen. Mengalami long covid 1 sampai 6 bulan sekitar 110 pasien atau 43 persen. Bahkan ada yang mengalami lebih dari 6 bulan, 7 pasien atau 2,7 persen. Jadi memang bervariasi," imbuhnya.

Berdasarkan analisis bivariat, lanjutnya, ditemukan beberapa faktor risiko untuk timbulnya long covid. Di antaranya, usia di atas 40 tahun, jumlah komorbit, derajat klinis lebih berat, perawatan di rumah sakit, juga terjadi pneumonia berdasarkan pemeriksaan rontgen dan yang mendapatkan terapi oksigen.

Baca Juga: Menkes Laporan ke Jokowi, Varian Covid-19 BA.4 dan BA.5 Kebal Terhadap Vaksin

"Tapi kalau analisis multivariat hanya ada dua faktor yang mempengaruhi terjadinya sindrom long covid. Pertama, komorbit kalau dia semakin banyak memiliki komorbid maka risiko yang lebih tinggi. Kedua bila ditemukan pneumonia pada foto rontgen," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI