Ada Tes Memori yang Bisa Deteksi Demensia 18 Tahun Sebelumnya, Ini Tandanya!

Minggu, 17 Juli 2022 | 17:51 WIB
Ada Tes Memori yang Bisa Deteksi Demensia 18 Tahun Sebelumnya, Ini Tandanya!
Ilustrasi Demensia (Pexels/Harun Tan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian oleh para akademisi di Chicago di AS, menemukan bahwa tes memori dan pemikiran dapat mengungkapkan perbedaan pada orang yang penyakit Alzheimer (AD) hingga 18 tahun sebelum diagnosis.

Berdasarkan tes memori ini, skor yang lebih rendah pada tes kognitif dikaitkan dengan risiko demensia yang 85 persen lebih besar di masa depan.

Hasil tes medis ini menunjukkan bahwa perkembangan demensia bisa dimulai bertahun-tahun lebih awal sebelum gejalanya dikenali.

Dr Doug Brown, direktur penelitian dan pengembangan di Alzheimer's Society, mengatakan demensia sering menyebabkan perubahan pada otak bertahun-tahun sebelum gejalanya menjadi jelas.

Baca Juga: AS Alami Lonjakan Infeksi Cacar Monyet, Jumlahnya Kini Lebih dari 1.800 Kasus

“Studi ini menunjukkan bahwa mungkin ada indikasi halus demensia dalam pemikiran dan memori sebanyak 18 tahun sebelum didiagnosis formal dilakukan," kata Dr Doug dikutip dari Express.

Ilustrasi demensia (Kindel Media dari Pexels)
Ilustrasi demensia (Kindel Media dari Pexels)

Deteksi dini melalui tes ini bisa membantu mencegah atau memperlambat perkembangan demensia.

Meskipun tes ini tidak bisa memprediksi demensia secara akurat, tes ini berpotensi digunakan untuk mengidentifikasi orang yang berisiko lebih tinggi mengalami demensia.

Laporan yang diterbitkan dalam jurnal Neurology pada tahun 2015, mempertimbangkan hasil dari 2.125 peserta.

“Skor tes kognitif komposit yang lebih rendah dikaitkan dengan perkembangan demensia penyakit Alzheimer selama masa studi," jelas studi.

Baca Juga: WHO Ingatkan Virus Corona Covid-19 Masih Jadi Keadaan Darurat Kesehatan Global!

Kinerja pada tes kognitif individu dari memori episodik, fungsi eksekutif, dan kognisi global juga secara signifikan memprediksi perkembangan demensia.

"Temuan kami menunjukkan bahwa gangguan kognitif dapat bermanifestasi dalam fase praklinis demensia secara substansial lebih awal dari yang ditetapkan sebelumnya," jelasnya.

Alzheimer's Society mencantumkan gejala umum demensia meliputi:

  1. Hilang ingatan
  2. Kebingungan dan membutuhkan bantuan untuk aktivitas harian
  3. Masalah dengan bahasa dan pemahaman
  4. Perubahan perilaku

Gejala demensia ini akan menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu dan berbeda dari tanda-tanda penuaan normal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI