Penggunaan Antibiotik Tingkatkan Risiko Infeksi Jamur Vagina, Apa Saja Gejalanya?

Minggu, 17 Juli 2022 | 16:00 WIB
Penggunaan Antibiotik Tingkatkan Risiko Infeksi Jamur Vagina, Apa Saja Gejalanya?
Ilustrasi antibiotik (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan antibiotik dapat meningkatkan risiko terkena infeksi pada wanita, yang terjadi saat jamur Candida di vagina tumbuh berlebih.

Dilansir The Health Site, diperkirakan 3 dari 4 wanita pernah mengalami infeksi jamur vagina atau kandidiasis vagina di beberapa titik di hidup mereka.

Penggunaan antibiotik spektrum luas, yang menargetkan banyak bakteri di tubuh, juga dapat mematikan bakteri baik di vagina. Inilah yang memicu pertumbuhan berlebih Candida, menyebabkan infeksi kandidiasis.

Gejala infeksi jamur

Baca Juga: Awas, Wanita dengan Diabetes Berisiko Tinggi Mengembangkan Infeksi Saluran Kemih

Infeksi kandidiasis vagina dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti:

  • Iritasi dan rasa gatal hebat pada vagina atau vulva
  • Keputihan kental dan berwarna putih
  • Sansasi terbakar saat buang air kecil atau selama hubungan seksual
  • Kemerahan dan pembengkakan pada vulva
Ilustrasi infeksi jamur vagina (Shutterstock)

Sementara tanda atau gejala yang parah termasuk kulit kemerahan atau luka di daerah organ intim.

Jika seseorang mengalami infeksi jamur sebanyak empat kali atau lebih dalam setahun, maka itu menandakan ia mengalami infeksi jamur yang rumit.

Cara mencegah infeksi jamur vagina

Ikuti kebiasaan sehat berikut untuk mengurangi risiko infeksi jamur vagina:

Baca Juga: Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji, Cara Kemenkes Perkecil Risiko Infeksi Menular dari Luar Negeri

  • Kenakan pakaian dalam berbahan katun yang tidak terlalu ketat
  • Hindari douching (membersihkan vagina bagian dalam menggunakan bahan kimia). Sebab, ini menghilangkan beberapa bakteri sehat di vagina
  • Hindari menggunakan produk sabun feminin beraroma
  • Jangan mandi dengan air terlalu panas
  • Gunakan antibiotik hanya jika diperlukan. Obat ini tidak efektif pada infeksi virus seperti pilek atau flu
  • Memakai pakaian dalam basah terlalu lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI