Suara.com - Sekitar 55% hingga 78% tubuh Anda terbuat dari air. Ketika Anda mengalami dehidrasi, Anda kekurangan air dalam tubuh dan tubuh tidak memiliki cukup air untuk melakukan fungsi yang diperlukan.
Padahal, sejatinya air diperlukan untuk membantu membantu pencernaan, melumasi persendian, membuat air liur, mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, mengatur suhu tubuh, dan menyeimbangkan elemen tubuh.
Jadi, penting untuk mewaspadai tanda-tanda dehidrasi, yang di antaranya dapat dilihat dari berkurangnya frekuensi buang air kecil, urin pekat yang berwarna gelap, sakit kepala, mual, kram otot, dan lainnya.
Yuk, cari tahu apa saja yang bisa membuat Anda mengalami dehidrasi. Ini dia 8 faktor yang paling sering menyebabkan dehidrasi menurut dokter pengobatan darurat Baruch Fertel, MD, melansir dari Cleveland Clinic.
Baca Juga: Diare Menguras Energi dan Bikin Dehidrasi, Ini Pentingnya untuk Menjaga Asupan Makanan
1. Tidak minum cukup air
Kita sering mendengar saran bahwa jumlah air minum yang disarankan dalam sehari adalah 2 liter. Namun menurut dr. Fertel, pedoman itu tidak begitu membantu, karena jumlah itu untuk orang normal dengan berat badan rata-rata, dan dalam situasi normal pula.
Berapa banyak air yang Anda perlu minum berbeda-beda, tergantung pada jumlah energi yang Anda gunakan. Faktornya juga dapat mencakup seberapa banyak Anda berolahraga, seberapa banyak Anda berkeringat, dan berapa banyak buah dan sayuran yang Anda makan.
2. Mengalami ketidakseimbangan elektrolit
Meskipun air penting, Anda juga perlu mendapatkan elektrolit seperti natrium, kalium, kalsium, dan magnesium klorida — yang banyak berasal dari buah-buahan dan sayuran.
“Air memiliki hidrogen dan oksigen, tetapi tidak memiliki elektrolit yang kita butuhkan untuk tubuh,” jelas dr. Fertel.
Elektrolit penting untuk membantu mengatur fungsi saraf dan otot, aliran darah, dan fungsi otak. Elektrolit juga membantu mengatur berapa banyak air yang tinggal di sel-sel tubuh Anda. Minuman olahraga atau larutan rehidrasi lainnya dapat membantu memulihkan kehilangan elektrolit akibat berkeringat.
Baca Juga: 6 Waktu Terbaik Minum Air untuk Menjaga Tubuh agar Tetap Terhidrasi
3. Minum air sekaligus
Jika Anda bangun dan minum air 1 liter sekaligus, hal ini bukannya baik, tapi malah membebani kerja tubuh Anda. Hal ini menyebabkan tubuh Anda menghilangkan kelebihan apa pun melalui urin - termasuk membuang elektrolit yang penting.
4. Terlalu banyak berkeringat
Berkeringat menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit. Kecuali Anda minum lebih banyak air untuk mengisi kembali apa yang hilang, itu dapat menyebabkan dehidrasi.
“Ingat, kita bahkan bisa kehilangan cairan dengan berkeringat dan bernapas,” kata dr. Fertel.
5. Sering minum kopi atau soda
Minuman seperti kopi, soda dengan kafein – dan bahkan alkohol – dapat memiliki efek diuretik, yang berarti dapat menyebabkan Anda buang air kecil lebih banyak, yang kemudian dapat membuat Anda semakin dehidrasi.
6. Sakit
Berurusan dengan virus juga bisa membuat Anda dehidrasi. Muntah, berkeringat, dan diare dapat menyebabkan hilangnya cairan tubuh. Alih-alih hanya mengandalkan minum air, tambahkan juga teh atau kaldu ayam.
“Keuntungan sup kaldu ayam adalah memiliki garam, yang membantu menjaga air dalam tubuh,” kata dr. Fertel.
7. Lagi minum obat
Obat-obatan tertentu dapat membuat Anda lebih mudah mengalami dehidrasi. Terutama jika Anda mengonsumsi obat diuretik, antasida, pencahar, dan obat tekanan darah. Obat-obatan tersebut mungkin dirancang untuk mengeluarkan air dan elektrolit dari tubuh Anda.
8. Menderita diabetes
Jika Anda sering buang air kecil dan selalu tampak haus, itu bisa jadi merupakan tanda awal diabetes. Tubuh Anda sedang berusaha untuk menyingkirkan gula, sehingga Anda jadi sering buang air kecil. Dan itu bisa menyebabkan dehidrasi. Urin Anda mungkin berbau manis dan mungkin disertai dengan penurunan berat badan.
“Anda mungkin juga memiliki rasa logam di mulut Anda dan bau yang manis, bau buah atau mirip dengan aroma penghapus cat kuku (aseton),” jelas dr. Fertel.