Suara.com - Jika selama ini kita tahu bahwa Covid-19 dapat menyebabkan hilangnya kemampuan pada indera penciuman, kali ini ahli urologi memeringatkan potensi disfungsi ereksi dan penis mengecil akibat infeksi Covid-19.
Mengutip Dailystar, Sabtu (16/7/2022), fenomena ini diungkap oleh ahli urologi dan ahli bedah panggul Dr. Rena Malik yang mengatakan lelaki berisiko alami disfungsi ereksi usai berjuang melawan infeksi Covid-19.
Disfungsi ereksi atau dalam bahasa awam dikenal dengan lemah syahwat adalah ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk berhubungan seksual
"Ketika Anda terkena Covid-19, ini bisa mempengaruhi lapisan pembuluh darah. Hal ini bisa menyulitkan bagian tubuh lain mendapatkan aliran darah," ujar Dr. Rena.
Baca Juga: Waspada, Covid-19 Ternyata Bisa Mengecilkan Ukuran Penis
Sulit mendapatkan aliran darah ini juga bisa dialami penis, yang hasilnya lebih berisiko lima kali mengalami disfungsi ereksi.
Kurangnya aliran darah ini, menurut Dr. Rena, juga bisa menyebabkan penyusutan pada penis. Parahnya, jika ini terus menerus terjadi dari waktu ke waktu, bisa menyebabkan penyusutan jaringan tersebut, sehingga penis bisa mengecil.
"Itu berarti Anda mungkin melihat penis mengecil dalam jangka panjang," jelasnya.
Hal yang sama juga pernah diutarakan Matt, seorang lelaki asal Melbourne Australia, bahwa setelah ia tertular Covid-19 ia jadi lebih sulit ereksi, dan membutuhkan waktu lebih lama dari sebelumnya.
"Seks sebelum Covid-19 minimal saya bisa lakukan selama 30 menit. Tapi sekarang sepertinya hanya 20 menit, dan itu membuat saya tidak percaya diri," ungkap Matt.
Baca Juga: TBC di Masa Pandemi Masih Tinggi, Bagaimana Pemerintah Menghadapinya?
Ia juga mengaku, setelah terinfeksi Covid-19 tidak mempengaruhi keinginannya untuk melakukan seks, tapi staminanya sangat menurun, meski ia juga belum menemui dokter terkait ini.
"Saya berharap ini bisa segera pulih seperti sebelumnya," katanya lagi.
Perlu diketahui, beberapa penelitian membuktikan bahwa virus corona penyebab sakit Covid-19 tetap ada di dalam penis beberapa bulan setelah infeksi, sehingga sulit bertahan di tempat tidur.
Selain itu, studi World Journal of Men's Health juga menemukan pasien lelaki alami kerusakan pembuluh darah penis akibat Covid-19 dan alami impotensi.