Dokter Jelaskan Ciri Sariawan yang Jadi Gejala Kanker Lidah

Risna Halidi Suara.Com
Sabtu, 16 Juli 2022 | 12:55 WIB
Dokter Jelaskan Ciri Sariawan yang Jadi Gejala  Kanker Lidah
Ilustrasi lidah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sariawan merupakan masalah kesehatan umum yang bisa dialami siapa saja.

Sariawan dapat disebabkan beberapa hal seperti tergigit, salah gerakan dalam menyikat gigi, infeksi jamur atau bakteri, maupun gangguan penyakit autoimun.

Namun sariawan di lidah juga bisa menjadi gejala awal kanker lidah. Hal itu dikatakan oleh Dokter Bedah Kanker Mayapada Hospital, dr. Iskandar, Sp.B (K) Onk, dikutip Suara.com dari ANTARA, Sabtu (16/7/2022).

Ia mengatakan ada ciri tertentu sebagai deteksi dini terhadap keberadaan kanker lidah seperti luka yang lama untuk sembuh, juga bentuk luka di lidah.

Baca Juga: 5 Manfaat yang Akan Kamu Dapatkan Jika Mengonsumsi Jus Lidah Buaya

"Dua minggu hati-hati kalau tidak sembuh sariawannya," kata dr. Iskandar mengingatkan.

Luka sariawan biasa umumnya berbentuk bulat atau oval dengan dasar putih kekuningan dan pinggir agak merah karena adanya radang.

"Tapi kalau kanker lidah bentuknya tidak beraturan. Biasanya mudah berdarah kemudian rasa sakitnya lebih berat. Semakin besar semakin sakit."

"Selain benjolan atau ulkus, kadang terdapat benjolan di bawah rahang atau daerah leher akibat pembesaran kelenjar getah bening," kata dr. Iskandar.

Kanker lidah dipicu beragam faktor, namun demikian, faktor yang kerap mendominasi kanker lidah umumnya disebabkan pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.

Baca Juga: 3 Manfaat Buah Belimbing bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Bisa Atasi Sariawan

"Kemudian, bisa karena infeksi virus (Human Papiloma Virus/HPV), iritasi ataupun trauma berulang misalnya trauma yang sering terjadi saat gunakan behel yang nggak pas."

"Juga kebersihan mulut yang kurang baik, gaya hidup yang kurang baik, kurang makan buah-buahan dan sayuran serta penderita penyakit yang menurunkan daya tahan tubuh seperti HIV," kata dr Iskandar menambahkan.

Kanker lidah dapat menyerang berbagai usia, bahkan ada yang berusia 20 tahun, namun kanker lidah sering menyerang pasien yang berusia di atas 40 tahun. Di mana pria tiga kali lebih sering dibandingkan wanita.

Radioterapi bisa digunakan sebagai terapi untuk membasmi sel -sel kanker yang tersisa setelah operasi, atau digunakan dengan kombinasi kemoterapi untuk stadium lanjut.

"Kebanyakan datang ke kami sudah stadium lanjut. Kami melakukan operasi pada pasien-pasien tumornya cukup besar terkena, misalnya pada pasien yang setengah lidah ataupun bahkan seluruh lidahnya terkena kanker, kami biasa melakukan operasi kanker dan melakukan rekonstruksi kembali lidah tersebut."

Tindakan yang dilakukan biasanya adalah membuang jaringan kanker secara onkologis, lqntas membentuk kembali jaringan yang hilang dengan mengambil jaringan di tempat lain dengan teknik operasi microsugery.

"Lalu membentuk kembali lidah agar fungsi dan estetiknya tidak terganggu, ujarnya."

Dokter Iskandar mengingatkan masyarakat agar tetap mencegah timbulnya kanker lidah, yaitu dengan gaya hidup sehat, tidak merokok, tidak minum alkohol, konsumsi makanan bergizi, sayuran dan buah-buahan, kebersihan rongga mulut dan perawatan gigi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI