Dokter Lakukan Transplantasi Jantung Babi ke Dua Pasien yang Sudah Meninggal, Buat Apa?

Sabtu, 16 Juli 2022 | 12:45 WIB
Dokter Lakukan Transplantasi Jantung Babi ke Dua Pasien yang Sudah Meninggal, Buat Apa?
Ilustrasi transplantasi. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok dokter baru-baru ini berhasil mentransplantasikan jantung babi ke dua pasien yang telah meninggal. Metode ini meningkatkan harapan akan transplantasi hewan suatu hari nanti dapat menyelamatkan nyawa manusia.

Operasi transplantasi ini dipimpin oleh ahli bedah jantung di pusat medis NYU Langone Health di New York City, Nader Moazami, pada Juni dan Juli.

Dalam operasi ini, Moazami dan timnya mentransplantasikan hati dua babi yang sudah dimodifikasi secara genetik kepada dua pasien yang baru saja meninggal, bernama Lawrence Kelly (72) dan Alva Capuano (64).

Dua pasien ini memiliki riwayat penyakit jantung kronis. Setelah transplantasi, kedua pasien menerima obat standar pasca transplantasi.

Baca Juga: Eka Hospital Beberkan Bahaya dan Cara Penanganan Aritmia, Si Penyebab Henti Jantung

Dokter juga memantau fungsi jantung pasien selama tiga hari, dan tidak menemukan tanda penolakan organ. Tidak ada peralatan pendukung mekanis tambahan yang digunakan setelah operasi.

Ilustrasi operasi di perut [Shutterstock]
Ilustrasi transplantasi [Shutterstock]

Menurut kepala Institut Transplantasi Langone NYU, Robert Montgomery, dilansir Live Science, mengoperasi pasien yang sudah meninggal dibanding yang masih hidup memungkinkan penelitian yang lebih mendalam tentang seberapa baik tubuh menoleransi jantung babi.

"Kita bisa melakukan pemantauan lebih sering dan benar-benar memahami biologi dan menambahkan pengetahuan yang belum diketahui," Montgomery, dilansir Live Science.

Sebelumnya pada awal tahun ini, sekelompok dokter dari University of Maryland Medical Center telah menstransplantasikan jantung babi ke seorang pasien laki-laki.

Namun, pasien meninggal dua bulan setelah operasi pada Maret lalu.

Baca Juga: Ini Pola Hidup yang Harus Dijalani Pasien Penyakit Jantung Koroner Setelah Pemasangan Ring

Transplantasi pertama organ hewan ke manusia adalah kornea dari babi, pada 1838 silam. Sejak itu, sebagian besar operasi sejenis tidak berhasil karena sistem kekebalan manusia biasanya menyerang dan menolak organ hewan yang ditransplantasikan, dianggap sebagai benda asing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI