Suara.com - Alat kontrasepsi ternyata sudah ada sejak zaman dahulu kala. Buktinya, para arkeolog menemukan sebuah kondom yang dipakai oleh sang Raja Tutankhamun pada 1350 sebelum masehi (SM).
Penemu kondom, arkeolog Howard Carter, menemukan kondom tersebut pada 1922 silam di makam Firaun, bersamaan dengan barang berharga lainnya, seperti emas, perak, kayu hitam, gading, senjata, perabotan, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan bahan kondom zaman sekarang yang terbuat dari lateks, kondom milik Firaun ini berasal dari linen halus dan berbentuk corong panjang dengan tali pengikat.
Dilansir Ancient Origins, kondom tersebut berisi jejak DNA Firaun. Cara penggunaannya dengan merendam kain linen tersebut di dalam minyak zaitun, lalu diikatkan di pinggang.
Baca Juga: Pasutri Wajib Tahu! Ini Mitos dan Fakta Tentang 8 Alat Kontrasepsi
Menurut arkeolog, ini adalah kondom tertua yang pernah ditemukan.
Arkeolog menduga kondom tersebut digunakan untuk mencegah penyakit atau tujuan ritual tertentu, bukan untuk alat kontrasepsi. Sebab, mereka juga menemukan sisa-sisa dua janin di makamnya, dan pengujian genetik mengungkap Firaun adalah ayah mereka.
Selain ini, orang Mesir Kuno juga memiliki metode kontrasepsi lain, salah satunya Papirus Medis Kahun atau Papirus Ginekologi, yang ditemukan sekitar 1825 SM.
Kontrasepsi ini menggunakan campuran kotoran buaya dan beberapa bahan lain yang belum diketahui sebagai alat kontrasepsi. Campuran dibentuk menjadi pesari, sebuah alat prostetik yang dimasukkan ke dalam vagina.
Ahli berhipotesis kotoran buaya bersifat basa, sehingga dapat bertindak sebagai spermisida (alat penghenti pergerakan sperma).
Baca Juga: Wow! Pil Kontrasepsi Bisa Membantu Suasana Hati Menjadi Lebih Baik, Ini Penjelasan Dokter
Orang Mesir diduga termasuk orang pertama yang menggunakan kondom. Di Roma kuno, kondom terbuat dari linen dan usus hewan atau kandung kemih.
Sementara di China kuno, kondom terbuat dari kertas sutra yang direndam dalam minyak. Di Jepang, orang-orang zaman dahulu memanfaatkan tempurung kura-kura atau tanduk binatang untuk menutupi kepala penis saja.
Kaum muslim dan Yahudi selama Abad Pertengahan menutup penis dengan tar atau merendamnya dalam jus bawang.