Suara.com - Sering dianggap sama, henti jantung dan serangan jantung merupakan kondisi darurat yang harus segera mendapat pertolongan. Meski berakar dari masalah yang sama, tahukah Anda bahwa ada perbedaan henti jantung dan serangan jantung?
Orang awam sering menggunakan istilah tersebut secara bergantian, padahal memiliki kondisi dan penyebab yang berbeda. Perbedaan henti jantung dan serangan jantung sangat penting untuk dipahami, karena memiliki penanganan yang berbeda.
Henti Jantung
Dilansir dari Henry Ford Health, henti jantung adalah kondisi darurat medis karena hilangnya fungsi jantung, pernapasan dan kesadaran secara tiba-tiba dan tidak terduga. Ketika jantung berhenti untuk memompa darah ke seluruh tubuh, seseorang dapat pingsan dan dapat meninggal dunia dalam beberapa menit jika tidak mendapatkan perawatan medis.
Baca Juga: Mengenal Henti Jantung, Diduga Jadi Sebab Ivana Trump Meninggal
Penyebab umum dari henti jantung ini adalah aritmia yang disebut dengan fibrilasi ventrikel (VFib). Selain itu ada beberapa penyebab henti jantung ini dikarenakan penyakit arteri koroner, kardiomiopati, jantung katup, masalah kelistrikan pada jantung.
Gejala Henti Jantung
Dilansir dari Medical News Today, gejala pertama henti jantung adalah kehilangan kesadaran, bernafas tidak normal, suara terengah-engah. Adapun beberapa tanda-tanda peringatan serangan jantung antara lain:
- mual dan muntah
- sakit dada
- sesak nafas
- pusing
Jika gejala henti jantung ini tidak ditangani secara tepat dan tepat, seseorang dapat mengalami kerusakan otak permanan hingga meninggal dunia.
Serangan Jantung
Baca Juga: Studi: Serangan Jantung Saat Berhubungan Seks Empat Kali Lebih Fatal Terhadap Laki-Laki
Serangan jantung merupakan kondisi aliran darah ke jantung tersumbat dikarenakan gumpalan darah dan penumpukan plak di arteri. Jika penyumbatan tidak segera ditangani, bagian otot jantung arteri yang tersumbat dapat mulai mati.
Penyebab umum terjadinya serangan jantung adalah penyakit arteri koroner (CAD) yang mana dinding arteri tersumbat oleh ateroma dan penumpukan lemak. Gumpalan tersebut menghalangi aliran darah.
Gejala Serangan Jantung
Gejala serangan jantung ini bisa muncul secara tiba-tiba maupun secara bertahap. Penderita biasanya mengalami gejala ringan dan berkembang dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Adapun gejala serangan jantung yang wajib diwaspadai antara lain:
- nyeri pada dada dan tidak nyaman
- sesak nafas
- pusing dan mual
- detak jantung cepat dan tidak teratur
- nyeri terbakar pada lengan, punggu leher, rahang atau perut
Usia dan kondisi tubuh yang memiliki penyakit lain berpengaruh terhadap seseorang mengalami rasa sakit. Bahkan seseorang bisa mengalami serangan jantung tanpa merasakan sakit.
Itulah perbedaan henti jantung dan serangan jantung serta gejala-gejala yang wajib untuk diwaspadai. Jika seseorang mengalami kondisi tersebut, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat