Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan penyakit yang banyak menyerang jemaah haji mengalami pergeseran, yaitu banyak dari mereka yang terserang penyakit batuk pilek.
Sehingga penyakit yang ditemukan bukan lagi didominasi hipertensi atau tekanan darah tinggi, jantung. Meski begitu, dipastikan tidak belum ada infeksi yang membahayakan jemaah haji.
"Namun tidak ditemukan penyakit penyakit infeksi yang membahayakan bagi Jemaah. Tentuya kalaupun ada, kita akan segera memeriksakan nya dan akan segera memberikan terapinya," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Budi Sylvana, MARS dalam konferensi persnya, Kamis (14/7/2022).
Hal ini ditegaskan melalui catatan medis dan hasil diagnosis petugas kesehatan yang memantau kondisi jemaah haji Indonesia.
Baca Juga: Jemaah Haji Kloter Pertama Pulang ke Tanah Air Hari Ini, Catat Ini Rinciannya
"Alhamdulillah mudah mudahan ini akan terus berlanjut sehingga jemaah kita bisa pulang ke Indonesia dalam keadaan sehat," ungkapnya.
Ia melanjutkan, meski sekedar batuk pilek, Kemenkes tetap akan mengawasi kondisi jemaah haji dan memberikan obat serta vitamin untuk pemulihan.
"Sisa sisa hari ke depan agar jemaah ini tetap menggunakan masker, paling tidak agar bisa menghindari transmisi penyakit dari banyaknya orang yang ada di Saudi Arabia ini," tutup dr. Budi.
Adapun sebanyak 100.051 jemaah haji akan mulai pulang ke tanah air secara bertahap.
Direncanakan ada 6 kloter pertama yang akan bertolak dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi yang terbang ke tanah air pada 15 Juli 2022 hari ini.
Baca Juga: Jemaah Haji Mulai Tinggalkan Hotel di Makkah, Dilepas Wamenag ke Tanah Air