Soal Produk Ganja Medis, Malaysia Siap Daftarkan Obat Mengandung CBD Tahun Depan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 15 Juli 2022 | 00:05 WIB
Soal Produk Ganja Medis, Malaysia Siap Daftarkan Obat Mengandung CBD Tahun Depan
Manfaat ganja medis untuk bidang kesehatan sudah diteliti secara ilmiah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Malaysia selangkah lebih maju dalam penggunaan ganja medis bagi bidang kesehatan, setelah mengumumkan akan mendaftarkan obat yang mengandung Cannabidiol (CBD) pada tahun 2023.

CBD adalah zat aktif pada tanaman ganja, yang kerap dijadikan bahan baku obat mulai dari minyak CBD dan lainnya.

“Saya perkirakan tahun depan kita bisa mulai registrasi beberapa produk CBD, tapi yang penting bukan produk itu sendiri, kita perlu melihat kebenaran data produk dari aspek keamanan dan efektivitas terhadap penyakit tertentu,” kata Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin, dilansir ANTARA.

Khairy pendaftaran produk CBD akan diperoleh tahun ini dan Badan Regulasi Farmasi Nasional (NPRA) akan menilai proposal tersebut.

Baca Juga: Belum Punya Pengetahuan Ganja Medis, Orang Tua di Batam Pilih Latih Anak Penderita Cerebral Palsy dengan Gerakan Fisik

Ilustrasi ganja - ganja medis itu apa (Pexels)
Ilustrasi ganja medis. (Pexels)

Penggunaan CBD hanya berdasarkan resep, bukan untuk penggunaan pribadi dan pengobatan sendiri dan tidak akan pernah mencakup penggunaan rekreasi. Selain itu, ia mengatakan produk tersebut nantinya tidak bisa dijual bebas.

“Saat kita membawa CBD masuk, tidak bisa dijual bebas, harus melalui resep dan yang penting saat produk tersedia, dokter tahu cara memberikan resep,” ujar dia.

Khairy mengatakan rencana itu akan memakan waktu karena kementerian mengambil pendekatan yang hati-hati dan melihat praktik internasional dan data ilmiah tentang penggunaan produk CBD.

Ia mengatakan kementeriannya akan mulai dengan menilai pendaftaran produk CBD, yang terbuka untuk semua, diikuti dengan uji klinis yang mencakup uji coba pada manusia yang dilakukan oleh peneliti Malaysia tentang penggunaan CBD.

Menurut dia, kementeriannya juga sedang berdiskusi dengan beberapa peneliti dari Universiti Malaya agar mereka melakukan uji klinis penggunaan CBD pada beberapa kondisi medis di Malaysia.

Baca Juga: Advokat LBH Masyarakat, Ma'ruf Bajammal: 'Asbabun Nuzulnya' Menyebut Ganja Dapat Bermanfaat Kok untuk Pengobatan

“Ketika kami memiliki bukti dari uji klinis untuk penyakit atau kondisi tertentu, maka itu akan meningkatkan penggunaan dan penyediaan CBD oleh petugas medis,” katanya.

Tentang apakah persetujuan kerangka kerja CBD akan menghasilkan budi daya ganja di Malaysia, Khairy mengatakan tidak akan demikian dalam waktu dekat.

“Kami akan mempertimbangkan kultivasi, kami melangkah selangkah demi selangkah. Kami mengambil tindakan hati-hati, mulai dengan mendaftarkan beberapa produk dan kami melihat seberapa baik itu diterima oleh dokter dan pasien. Kemudian kalau diterima dengan baik, aman dan efektif, baru bisa dipikirkan budidayanya,” ujar dia.

Menurut Khairy, sudah banyak proposal yang dikirim untuk membuka ladang ganja, tetapi Malaysia belum mencapai tahap itu. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI